EDITORIAL

Ada Skenario PLN Giring Pelanggan Gunakan Meteran Voucer

Belopa, Lagaligopos.com – Tiga bulan belakangan ini, Masyarakat di Kecamatan Bajo Barat resah kepada PLN setempat karena tagihan pembayaran listrik bulanan mereka melonjak tajam, ini dikarenakan ulah petugas PLN yang lalai melakukan pencatatan. (Baca: PLN Belopa Akui Tak Melakukan Pencatatan Rekening Listrik)

Akibat kelalaian itu, masyarakat harus membayar tagihan listrik bulanan jauh lebih mahal dari yang seharusnya mereka bayar. (Baca: Tagihan Listrik Satu Juta Lebih, Masyarakat Ancam Tuntut PLN Belopa)

Menanggapai hal itu, Kepala PLN Ranting Belopa Sauf Hanafi benjanji akan segera menangani masalah tersebut. (Baca: Karena Kelalaian Pencatatan, PLN Belopa Minta Warga Bayar Biaya Beban Saja)

“Memang petugas kami dilapangan bulan lalu mungkin lalai melakukan pencatatan. Petugas yang lama memang sepertinya sudah malas, tapi kami sudah ganti petugas itu dengan yang baru,” kata Sauf Hanafi kepada Lagaligopos via telepon, Minggu (16/3/14).

Beberapa waktu lalu, masyarakat Desa Tektekan juga mengadukan hal serupa, namun warga masih membayar tagihan listrik jauh melampaui pemakaian. Menaggapi hal itu, Sauf Hanafi berujar bahwa itu tidak akan terjadi bulan depan (April).

“Kan warga datang mengadu itu sudah bulan tiga (Maret), jadi itu masih berlaku. Saya jamin bulan depan sudah normal kembali. Kalau itu masih terjadi, saya yang akan membayarkan tagihan listik mereka,” tegas Sauf Hanafi.

Mantan Kepala PLN Pare-Pare itu menekankan bahwa petugas tidak akan mengambil uang pelanggan sepeserpun. Ia menyarankan agar itu tidak terjadi lagi, alangkah baiknya jika masyarakat beralih ke Meteran Otomatis agar kelak tidak ada lagi masalah seperti ini.

“Sebenarnya jika masyarakat beralih menggunakan meteran otomatis dengan sistem pembayaran voucer, hal ini tidak akan terjadi lagi, dan tidak akan lagi terjadi kesalahan dalam pembayaran,” sarannya.

Namun, sebagian masyarakat, terutama di wilayah-wilayah terpencil, tidak terbiasa dengan cara pembayaran listrik menggunakan voucer, masyarakat menilai cara itu terlalu rumit untuk mereka.

“Kami tidak mau menggunakan meteran otomatis, itu susah kami lakukan. Mestinya PLN tidak menyarankan itu, yang mereka harus lakukan adalah memperbaiki kinerja pencatatan petugasnya dilapangan,” kata salah seorang warga Desa Bonelemo.

 

Reporter: AS

Editor: AS

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top