Masamba, lagaligopos.com – Beredarnya beras yang tidak berkuwalitas membuat Legislator Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) Luwu Utara, Muhammad Ibrahim mendesak pemerintah mengawasi kualitas beras miskin (Raskin) yang dibagikan ke masyarakat.
“Kualitas raskin yang dibagikan di Malangke, ada yang berbau, warnah kuning, dan pecah-pecah. Timbangannya juga berkurang,” ungkap Ibrahim kepada wartawan, Rabu 10 Juli.
Selain itu, sebut legislator asal Malangke ini, apabila masyarakat menjualnya ke pasar, harga raskin yang dapat dibelikan pedagang hanya berkisar Rp4.000 hingga Rp4.500 per kilogram. Padahal, harga beras yang dibelikan Bulog mencapai Rp6.600 per kilogram.
Menurut anggota Komisi III ini, kualitas raskin harus bagus. Standar raskin adalah medium. Artinya, asal bukan kualitas super.
Ibrahim menyesalkan Bulog yang tidak memperbaiki kualitas raskin karena tidak ada laporan. Sebab, bagaimana masyarakat melaporkan beras yang diterima, sementara mereka sudah lapar.
“Biar beras campur tanah yang diberikan kalau mereka lapar, pasti diterima,” paparnya.
Ia mengatakan, pengawasan pemerintah sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas raskin di lapangan.
Wakil Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani mengatakan, “masalah Raskin bukan hanya diawasi pemerintah, melainkan butuh pengawasan semua pihak. Termasuk juga pengawasan dari anggota DPRD Luwu Utara,” ujar Indah.
Menurut dia, “apabila Raskin disalurkan ke daerah penerima manfaat, maka harus diperiksa. Bagaimana kualitas Raskin yang akan dibagikan, harus dicermati. Apabila kualitasnya sangat rendah, sebaiknya tidak ditandatangani surat serah terima barangnya. Lebih baik dikembalikan ke Bulog,” kata Indah. (RPB)