Masamba. Lagaligopos.com – Pasca libur Lebaran, Pemda Lutra disuguhi aksi demonsrasi dari puluhan mahasiswa dan masyarakat yang tergabung dalam aliansi Barisan Rakyat Menggugat (BARUGA), Selasa (13/08/13).
Sebenarnya, protes publik terhadap maraknya kasus korupsi di Luwu Utara sudah di lakukan berkali-kali, baik yang berlangsung di Makassar, maupun di Masamba.
Pantauan Lagaligopos, Aksi kali ini dimulai di monumen masamba Affair sekitar pukul 10.00 wita dengan melakukan orasi dan bagi-bagi selebaran kepada pengguna jalan, dilanjutkan di kantor Bupati Luwu utara serta berujung di kantor DPRD Luwu utara.
Aksi menuntut penonaktifan empat orang terdakwah Kasus dugaan Korupsi pembebasan Lahan TPAS Meli oleh Bupati ini, masing-masing Sekda Lutra Ir. H. Mujahiddin Ibrahim, MM, Kabag Pemerintahan Lutra Sudarmin, PPTK Sahiruddin, dan Bendahara Eka Saraswati, sempat diwarnai insiden saling dorong dan adu mulut antara massa demonstran dengan aparat keamanan ketika puluhan massa melakukan orasinya dan aksi bakar ban bekas didepan kantor Bupati Lutra. Bupati sendiri tidak sedang ditempat dan tak satupun perwakilan Pemerintah daerah yang menemui mahasiswa.
Dalam orasinyaa Koordinator Aksi Putra Bangsawan menyesalkan perlakuan regresif dari aparat keamanan dan menyebut bupati Luwu Utara terkesan meindungi para koruptor dimana saat ini empat PNS di lingkup pemda Lutra tersandung kasus korupsi TPAS Meli, namun masih aktif sebagai PNS dan bebas menghirup udara segar, ini merupakan cerminan pembiaran dari Arifin Junaidi dan upaya melawan hukum. Bupati terbukti melindungi para koruptor dengan sengaja memberikan jaminan penangguhan penahanan kepada empat pejabatnya, teriak Putra.
Merasa aspirasinya tidak digubris, massa kemudian melanjutkan aksinya di Kantor DPRD Luwu Utara, di depan kantor DPRD, demonstran kembali berorasi meneriakkan rentetan pembiaran Bupati Luwu utara dengan tidak mengambil tindakan tegas atas berbagai dugaan kasus korupsi, mulai dari TPAS Meli yang melibatkan Sekda Luwu utara sampai kasus insentive guru ngaji dan kecamba kelapa sawit yang melibatkan mantan kadis Dukcapil, ini merupakan catatan buruk bagi luwu utara kedepan, teriaknya.
Setelah melakukan orasi, puluhan massa BARUGA akhirnya di terima oleh anggota DPRD Luwu utara, diantaranya Wakil ketua DPRD Luwu Utara Andi Sukma, S. Sos, Drs. H. Mahfud Yunus, MM, Andi Rahim, ST, Andi Suriadi, S. Sos, Ibrahim, serta Nusla, S.Ag.
Penerimaan Aspirasi sempat diwarnai perdebatan alot antara demonsrtan dan para Anggota DPRD. Koordinator Aksi Putra bangsawan mewakili para demonstran menyampaikan aspirasi kepada Anggota DPRD, putra mendesak kepada DPRD Luwu utara agar segera membentuk pansus terkait adanya upaya perlindungan terhadap para koruptor oleh Bupati.
Sementara itu Anggota DPRD Luwu utara Drs.H.Mahfud yunus, MM mengungkapkan bahwa DPRD Luwu utara telah merekomendasikan kepada bupati Lutra agar mengambil sikap tegas dan langkah-langkah strategis terkait berbagai temuan dan indikasi korupsi dilingkup pemerintahan atas LHP BPK, namun terkait kasus TPAS Meli ini kami berjanji akan segera melakukan rapat pleno fraksi untuk membahas kedudukam empat terdakwah yang masih tercatatat sebagai PNS aktif dan insya Allah rapat itu akan kita gelar pada Rabu (14/08/13) besok, tutup politisi partai golkar ini. (RPB)