Palopo, Lagaligopos.com – Perjuangan panjang pemekaran Luwu Tengah yang telah dimulai sejak 2004 lalu hingga detik ini, perlahan-lahan menimbulkan sikap pesimistik. Hal itu bukan tanpa alasan. Perjuangan yang telah memakan waktu 7 tahun itu, tak kunjung menuai titik terang, pasca anggota DPR RI tidak memasukkan Luwu Tengah dalam Daftar Otonomi Daerah (DOB) pada sidang Paripurna yang dilaksanakan akhir Oktober lalu.
Ditataran elite politik sendiri, merespon tidak dimasukann Luwu Tengah dalam DOB, mereka hanya mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang ambigu. Lempar tanggung jawab antar perwakilan Luwu Raya yang ada di tingkat pusat dan provinsi menjadi latar wacana mengenai Luwu Tengah. Masyarakat pun hanya bisa terbawa oleh pusaran arus wacana para elite yang tak kunjung jelas arah dan muaranya.
Ditengah pesimistik dan carut-marutnya wacana Luwu Tengah, muncul suara lantang yang nadanya berbeda dengan yang lain. Seruan yang datang dari dalam Istana Kedatuan Luwu itu mengingatkan agar semangat perjuangan mesti tetap dinyalakan. “Prihatin, tapi kita harus terus berjuang tahun depan, jangan mudah menyerah,” tegas Datu Luwu, Andi Maradang Makkulau.
Menurutnya, perjuangan Luwu Tengah mestinya dipikirkan bersama-sama oleh seluruh elemen yang ada diwilayah Luwu Raya. Jadi bukan hanya masyarakat Luwu Tengah yang mestinya bekerja dalam proses ini. “Namun, saya berharap banyak dari beliau berempat (empat kepala daerah di wilayah Luwu Raya: Luwu; Palopo; Luwu Utara; dan Luwu Timur) untuk kemajuan Tanah Luwu, terutama peran aktif mereka dalam upaya pembentukan Provinsi Luwu Raya, saya juga terus memotivasi seluruh Wija to Luwu terutama para tokohnya baik legislatif maupun eksekutif agar terus memperjuangkan bersatunya Tana Luwu dalam suatu provinsi.”
Saat ditanya seperti apa langkah-langkah nyata yang harus masyarakat Luwu lakukan, Ia menjawab, “Tentunya dengan cara yang tak berdampak negatif tehadap masyarakat Luwu, misalnya dengan cara dialog dengan wakil-wakil kita baik di tingkat Kabupaten, Propinsi maupun ditingkat Nasional. Terus gelorakan semangat perjuangan pembentukan Provinsi ini dengancara-cara yang mulia. Seluruh Wija to Luwu termasuk Mahasiswa, jangan takut utarakan,” katanya seraya menambahkan, “saya menginginkan sejak awal, Istana Luwu dijadikan sekretariat Perjuangan pembentukan Provinsi Luwu Raya. Setelah selesai di renovasi, insya Allah, saya akan mengundang tokoh-tokoh Tanah Luwu ke istana untuk membicarakan masalah ini.” ucapnya. (Fz)