LINGKUNGAN

Di Luwu, Puluhan Hektar Sawah Jadi Sungai

Kecamatan Bajo, lagaligopos.com – Dalam beberapa tahun terakhir puluhan hektar sawah yang terletak dipinggir sungai yang memisahkan desa Rumaju, sebagian Desa Sampeang dan Desa Tallang Bulawang hanyut terbawa aliran sungai.

Sampai hari ini, aliran sungai Sosu terus mengikis persawahan di daerah tersebut. Menurut salah seorang warga desa Rumaju yang berinisial KJ (50), “saya telah kehilangan 1 hektar sawah selama beberapa tahun akibat pengikisan alairan sungai,” Sabtu (20/072013).

Bapak yang berusia 50 tahun ini melanjutkan,  “Disiini, badan sungai sudah berpinda beberapa kali. Awalnya aliran berjarak sekitar ±50 meter dari pemukiman warga bahkan sempat memutuskan jalan 8 tahun yang lalu. Namun perlahan-lahan sungai mengikis sawah dan kini aliran sungai sudah berpindah sekitar ±300 meter dari pemikiman desa Rumaju.

Menurut seorang warga desa Rumaju dan warga desa Tallang bulawang yang tidak mau di korankan namanya, puluhan Hektar sawahnya telah berubah menjadi sungai.

“Sebenarnya penyebab sungai mengikis sawah bukan karna aliran sungai semata tapi juga disebabkan oleh pendalaman sungai karna terus menerus dikeruk oleh penambang pasir dan batu, yang akhirnya pendalaman yang juga berada dipinggir persawahan perlahan-lahan mengikis dari bawah. Kami para pemilik sawah sempat melakukan protes pada penambangan pasir yang mengeruk terlalu dekat dengan dengan pinggiran sungai, namun KADES Rumaju sebagai pemilik tambang pasir tidak menghiraukan hingga sempat terjadi konflik dan memancing kemarahan warga,” kata warga desa ini menceritakan kejadian beberapa tahun yang lalu.

Sampai hari ini untuk mencegah longsoran tanah yang mengikis sawah sudah sepanjang ±300 dan untuk mencegah lebih meluasnya kikisan aliran sungai pinggiran sungai dipasang tanggul dari bebatuan yang dibungkus lilitan kawat.

Warga mengeluhkan, jika pengerukan sungai untuk mengambil pasir dan batu tidak dihentikan maka pengikisan ini akan terus terjadi. Sampai hari ini, sisa sawah yang terkikis tidak bisa lagi dimanfaatkan warga desa untuk menanam padi. (AC)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top