BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Firman, guru SMA 1 Belopa yang di duga menganiaya muritnya, Muh. Arif. KArena hal itu, sejak hari Minggu, Firman langsung di amankan Polisi di kantor Polsek Belopa untuk menghindari hal-hal yang tidak di inginkan. (Baca: Guru SMAN 1 Belopa Di Duga Aniaya Siswa Hingga Patah Tulang)
Sementara itu, ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nur Hasan saat di konfirmasi di kantor Polsek Belopa menjelaskan bahwa PGRI akan mengusahakan untuk memfasilitasi persoalan ini. Menurutnya, sekalipun saat ini sudah berada dalam penanganan kepolisian pengurus PGRI akan terus mengusahakan menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
“Kami dari PGRI tetap mengusakan masalah ini di selesaikan secara kekeluargaan, harapan kami masalah ini tidak berlarut-larut,” ucap Hasan kepada Lagaligopos, Senin (1/12/14).
Sementara itu, siswa SMA 1 Belopa yang mengetahui gurunya di amankan di kantor Polsek Belopa langsung melakukan mogok belajar. Ratusan siswa langsung mengosongkan ruangan kelas dan berkumpul di tengah lapangan dengan membentangkan spanduk.
Salahsatu siswa, Suriandi, yang juga ketua OSIS SMA 1 Belopa mengatakan bahwa Firman selama ini bukanlah guru yang selalu menggunakan kekerasan dalam menangani siswa yang bermasalah. Dia (Firman) di kenal bukan hanya sebatas guru tapi juga seorang pembina di mushallah sekolah yang selalu memberikan pelajaran agama kepada siswa.
“Kami selama sekolah disini kenal betul dengan guru kami, beliau bukan hanya sebatas guru tapi juga memberi pembinaan agama dan baru kali ini terdengar bapak melakukan kekerasan,” terang Suriadi.
Suriandi menambahkan, aksi mogok belajar yang di lakukan siswa menuntut agar guru mereka di bebaskan dan berharap agar pihak sekolah, PGRI dan Dinas pendidikan Kabupaten Luwu memfasilitasi penyelesaian persoalan ini.
“Harapan kami agar sekolah, PGRI, dan Dinas Pendidikan membantu menyelesaikan masalah ini dan tentang teman kami Arif, kami serahkan kepada pihak sekolah”.
Untuk diketahui, aksi mogok belajar siswa SMA 1 Belopa yang di rencananya akan dilanjutkan dengan demonstrasi ke DPRD, kantor Dinas Pendidikan Luwu dan Polsek Belopa, namun aparat kepolisian tidak mengizinkan mereka melanjutkan unjuk rasa itu.
Reporter: AC Editor: AS
