HUKUM

Ini Kronologis Tertembaknya Candra

Bekas tembakan peluru yang terlihat tiang rumah, berada di samping rumah Daniel, tempat  korban (Candra) meninggal, Rabu (13/11/2013)

Bekas tembakan peluru yang terlihat tiang rumah, berada di samping rumah Daniel, tempat korban (Candra) meninggal, Rabu (13/11/2013)

Palopo, Lagaligopos.com – Candra (24), warga desa Harapan, meninggal dunia senin kemarin, (12/11/2013), saat sedang menonton aksi unjuk rasa warga dan mahasiswa yang Pro Luwu Tengah.

Lagaligopos bersama investigator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan sejumlah aktivis Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) dan Wallacea, kemudian mendatangi lokasi yang disebut sebagai tempat tertembaknya Candra, Rabu (13/11/2013).

Adalah Ridwan Saleh, saksi yang menyaksikan langsung detik-detik tertembaknya Candra, ia lalu menceritakan kronologis kejadian itu.

Menurut Ridwan, saat itu sejumlah warga sedang memandang dari jauh aksi pembubaran paksa unjuk rasa yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Candra yang sedang duduk di atas motor yang terparkir ditengah jalan didepan rumah Daniel, juga memandangi aksi tersebut.

Sekitar 150 meter dari tempat Candra, sejumlah orang yang berpakaian anti huru-huru, serta beberapa yang berpakaian biasa menembakkan senjata berkali-kali.

Ponakan saksi sempat bertanya kepada candra, “bapak mau kemana?”, dijawabnya, “tidakji, cuma mau pergi beli paku,”.

“Habis ngomong itu, candra berteriak ughhh, ia kemudian berlari masuk pekarangan rumah Pak Daniel, sambil memegang dadanya, ia ngomong bahwa ia terkena tembakan,” ujarnya.

Ridwan pun keluar ke tengah jalan sambil memberi isyarat kepada aparat bahwa ada yang tertembak, namun orang-orang tersebut masih melakukan penembakan,  ia kemudian berlari masuk ke rumah tempat si korban meninggal untuk menghindari tembakan.

Tak lama setelah itu, dua orang membopong Candra ke atas motor, rencananya ia mau dibawa ke Bidan yang berada tak jauh dari lokasi.

Pengamatan lagaligopos, Bekas tembakan peluru juga terlihat tiang rumah yang berada di samping rumah Daniel, tempat  korban meninggal.

“Saat itu, diteras rumah ada beberapa anak kecil. Ketika mendengar dan melihat hal tersebut barulah mereka lari masuk kedalam rumah,” tukasnya lagi.

“Tempat ini berjarak kurang lebih 700 meter dari jalan Trans Sulawesi, Berarti memang ada pengejaran aparat kepada kepada warga, karena lokasi ini cukup jauh dari jalan Utama,” tandasnya. (Fz)

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top