POLITIK

Jumlah K2 Membludak, WamenPANRB Tuding Pemda Lakukan Kejahatan

Jakarta, Lagaligopos.com – Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (WamenPANRB) Eko Prasojo menuding Pemerintah daerah (Pemda) melakukan kejahatan sistematik karena mengoleksi ribuan honorer kategori dua (K2). Hal ini dikemukakan Wamen karena hingga hari ini belum ada satupun Pemerintah Daerah yang berani mengajukan usulan pemberkasan NIP ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

“Saat akan pelaksanaan tes honorer K2, daerah ramai-ramai teriak kalau honorernya asli dan bukan bodong. Begitu dites dan diumumkan, muncul lagi masalah kalau yang lulus banyak bodongnya,” kata WamenPANRB Eko Prasojo, Selasa (11/03/14).

Munculnya honorer bodong ini sudah dicurigai pusat. Pasalnya, jumlah honorer K2 terus bertambah hingga ke angka 650 ribu. (Baca: Jumlah Honorer K2 Luwu Terbesar Ke 3 Se-Indonesia, Dan Banyak Juga K2 Siluman)

“Ini sangat-sangat aneh dan janggal, kok bisa ada honorer tercecer bisa ribuan di masing-masing daerah. Nanti sekarang baru ketahuan kalau ada kejahatan sistematik yang telah dilakukan pemda karena sengaja menambahkan honorer bodong di dalamnya,” tegasnya.

Untuk membuktikan kalau honorer K2 asli atau tidak, lanjut guru besar Fisip UI, pemerintah telah mewajibkan pejabat daerah menyertakan Surat Keterangan Tanggungjawab Mutlak (SKTM) pada setiap usulan pemberkasannya.

“Jika nanti ketahuan ada honorer bodong, kepada daerah harus mempertanggungjawabkan secara administrasi maupun pidana,” tandas Wamen.

Namun penjelasan dari pusat itu tampaknya bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan Bupati di daerah selama ini. Bupati Luwu Andi Mudzakkar beberapa waktu lalu justru menyarankan para Honorer K2 untuk bertanya ke Menpan. (Baca: Cakka: Masalah K2 Tergantung Menpan, Bukan Daerah), (Baca: Arjuna: Kelulusan K2 Itu Soal Rejeki, Jangan Halangi Rejeki Orang)

Untuk Kabupaten Luwu misalnya, Evolusi jumlah Honorer mengalami lonjakan signifikan setiap pergantian kepala daerah. Contohnya pada masa Pak Kamrul Kasim menjabat sebagai Bupati Luwu, jumlah honorer hanya 600 orang dan hampir semua adalah Honorer di Kecamatan. Ketika Basmin Mattayang Jadi Bupati, tiba-tiba tahun 2007 terjadi pengangkatan 2600 lebih. Dan saat ini diera kepemimpinan Andi Mudzakkar, jumlah honorer sebanyak 8484 orang, ini membuat Kabupaten luwu berada pada peringkat ketiga jumlah Honorer terbesar se Indonesia. (Baca: Skandal Pemalsuan Data K2 Luwu Terbongkar, Banyak Bukan K2 Tapi Lulus)

 

Reporter: AC

Editor: MA

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top