Palopo, Lagaligopos.com – Pengurus Cabang Cabang Olahraga Kota Palopo mengancam tidak akan ikut ambil bagian pada kegiatan Pekan Olahraga Daerah (Porda) yang akan digelar pada bulan september di Kabupaten Bantaeng. Hal ini terungkap pada saat rapat koordinasi antara KONI dan Cabang Olahraga se- Kota Palopo di Sekretariat KONI (Rabu, 23/4/2014).
Hal tersebut disebabkan kekecewaan para Pegurus cabang olah raga terhadap kebijakan (SK) walikota Palopo dalam mengalokasikan anggaran dana hibah untuk Porda yang dianggap oleh beberapa pengurus CABOR tidak proporsional dan tidak sesuai dengan kebutuhan para cabor.
Menurut pengurus cabang olahraga KEMPO, Ahmad, “Sebelumnya sudah ada proposal yang masuk harusnya itu yang menjadi acuan dalam mengalokasikan anggaran untuk cabor, dan jangan disamaratakan, prioritaskan CABOR yang lolos Pra PORDA kemarin karena kami sangat butuh persiapan yang maksimal untuk PORDA nanti, yang tidak lolos cukup anggaran pembinaan saja itupun harus disesuaikan dengan jumlah atlet yang mereka miliki”.
Sekertaris I KONI Kota Palopo, Abdi Akbar yang turut hadir dalam rapat tersebut kemudian menjelaskan bahwa, “Anggaran persiapan PORDA sebesar Rp. 1,5 M itukan sudah dihibahkan kepada KONI melalui APBD pokok tahun 2014, seharusnya Walikota dan Dispora duduk bersama KONI dan cabang olahraga untuk membicarakan dan menentukan besaran alokasi anggaran untuk tiap-tiap cabor, bukan malah menentukan sendiri tanpa melibatkan cabang olahraga dan KONI”.
“Kami di KONI sangat menghargai perhatian dan keseriusan pemerintah Kota palopo dalam upaya memajukan olahraga di Kota ini, tapi kita harus profesional dalam mengelolanya, kan sudah ada KONI jadi percayakanlah kepada KONI untuk mengurus itu bersama Cabang Olahraga yang ada, kan kasian kalau Bapak Walikota harus mengurus itu juga,” imbuhnya.
Senada dengan itu Sam Ridwan seorang pengurus Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Palopo mengusulkan dalam rapat itu agar KONI dan cabang-cabang olahraga lainnya mendesak kepada Walikota agar meninjau ulang kebijakan tersebut. “Jika kondisi tidak jelas begini, kami dari FPTI akan mundur dari PORDA Bantaeng,” kata Sam Ridwan. Usulan tersebut kemudian di setujui oleh pengurus-pengurus cabor yang hadir dan menjadi rekomendasi yang akan disampaikan oleh KONI kepada walikota.
Reporter: AS
Editor: AS