Belopa, Lagaligopos.com – Perintisan jalan yang banyak melintasi pegunungan di daerah kab. Luwu bisa saja menjadi penyebab utama kerusakan lingkungan. Hal ini sampaikan oleh Ikbal Daud, pengurus dari Lembaga Lestari Alam (L2A). Ikbal Daud menjelaskan dengan adanya jalan baru yang dirintis di daerah pegunungan hal itu mempermudah bagi masyarakat untuk menebangi hutan sembarangan dan itu jelas akan berefek jangka panjang.
“Dalam pembuatan rintisan jalan di pegunungan harus difikirkan baik-baik, karna dengan adanya akses jalan yang mempermudah masyarakat untuk menuju pegunungan maka akan sangat rawan terjadinya proses pembalakan liar. Kita ketahui bersama dari data semua lembaga lingkungan di Indonesia ini kerusakan hutan dari tahun ketahun semakin parah, dan ironisnya kebanyak yang membuka lahan baru di daerah pegunungan adalah masyarakat pendatang dari daerah luar Kab. Luwu,” ucap Ikbal, Minggu (23/02/2014).
Ikbal daud kembali mengingatkan bahwa kondisi hutan di pegunungan yang semakin memprihatinkan harus menjadi perhatian utama pemerintah, dan kejadian bencana beberapa tahun lalu seharusnya menjadi pelajaran utama bagi pemerintah dan masyarakat.
Menurut Ikbal, dalam melindungi hutan dan lingkungan tidak cukup dengan sosialisasi, tapi juga harus ada kejelasan dari pemerintah masalah batasan hutan lindung, kejelasan tataruang, dan termasuk analisa sosial masayarakat.
“Tidak cukup dengan sosialisasi saja, tapi ada kejelasan mengenai batas hutan lindung dari pihak Dinas Kehutanan dan Dinas Tataruang. Secara sosial masyarakat menebang pohon hanya untuk mencari sumber penghidupan. Nah jika seperti ini maka pemerintah bisa memberi solusi dengan intensifitas lahan atau bagaimana memberi pembinaan pada masyarakat untuk bisa meningkatkan hasil pertanian mereka, juga pemerintah harus bisa menopang dengan kejelasan harga hasil bumi masyarakat . Begitu juga dengan perintisan jalan harus diperhatikan betul, jangan hanya karna alasan kemudahan akses bagi masyarakat menuju kebun justru membuat mereka bebas mengunduli hutan. Ini kedepannya bisa menyebabkan bencana”. (AC)