Palopo, Lagaligopos.com – Terkait gagalnya Luwu Tengah ditetapkan sebagai Daerah otonomi baru (DOB) oleh DPR-RI pada saat sidang paripurna yang digelar Kamis (24/10/2013) lalu, Organisasi Mahasiswa asal Walenrang-Lamasi, IMWAL, berencana melakukan aksi besar-besaran.
Muh. Khalil Akbar, ketua Organda tersebut mengatakan, kegagalan itu menjadi bukti bahwa wacana Luwu Tengah hanya dijadikan jualan politik oleh politisi-politisi asal Luwu Raya yang duduk di senayan sana.
“Oleh karena itu, kami merencanakan aksi besar-besaran dalam beberapa waktu kedepan, salahsatunya adalah melaksanakan Tudang Sipulung, dengan menghadirkan tokoh masyarakat walmas, sampai kalangan elit di Luwu Raya ini,” ucap khalil kepada Lagaligopos, sabtu (2/11/2013).
Kahlil melanjutkan, “kemudian pada tanggal 23 Januari tahun depan, yang juga merupakan hari Peringatan Perlawanan Rakyat Luwu, kami merancang aksi besar-besaran, yakni pemblokiran jalan Trans-Sulawesi di Walmas, disertai dengan penutupan kantor-kantor pemerintahan, sekolah-sekolah dan sebagainya.”
“Kami sudah melakukan komunikasi dengan beberapa Kepala Desa disana, dan mereka merespon baik, mereka mendukung rencana tersebut,” lanjutnya.
“Bisa saja aksi besar-besaran tersebut kami percepat, yakni dilaksanakan tahun ini, sesuai dengan kondisinya nanti. kami siap dikatakan melawan Negara, makar atau lain sebagainya, pokoknya Luwu Tengah ini harga mati,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada sidang paripurna yang digelar Kamis (24/10/2013), DPR RI mengesahkan 65 daerah Otonomi Baru (DOB). Untuk pulau Sulawesi sendiri, ada 6 DOB, yakni Kabupaten Bone Selatan, pemekaran dari Kabupaten Bone Propinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Bolio Huto, pemekaran dari Kabupaten Gorontalo Propinsi Gorontalo, Kota Tahuna, pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sangie Propinsi Sulawesi Utara, Kabupaten Talaud Selatan, pemekaran dari Kabupaten Talaud Propinsi Sulawesi Utara, serta Kota Langoa, pemekaran dari Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. (Fz)
