Makassar, Lagaligopos.com – Ratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Luwu Raya kembali menggelar aksi protes mereka terhadap keterlibatan jauh aparat kemanan dalam proses Pilkada Luwu beberapa waktu lalu.
Aksi tutup mulut dan pembagian selebaran dimulai pukul 12.45 Wita di Fly Over Pettarani, Selasa (01/10/2013). Mahasiswa membagikan kronologi kejadian ditangkapnya Ketua Panwas kecamatan Walenrang yang di tandatangani langsung oleh Ketua Panwascam beserta dengan materai.
Dalam orasinya mahasiswa menyayangkan keterlibatan aparat (Dandim Sawerigading, dan Kapolres Luwu) yang terlalu jauh menginterpensi proses rekapitulasi suara di kecamatan walenrang, kata koordinator aksi, M. Said.
Mahasiswa juga mencurigai terjadi ketidak netralan aparat dalam rekap suara di Kecamatan Walenrang.
Dispanduk yang dibentangkan mahasiswa, tertulis beberapa poin tuntutan mereka. Mahasiswa menuntut pencopotan Dandim 1403 Sawerigading, Letkol Infantri Aco Lamama dan Kapolres Luwu, AKBP Alam G Abbas.
Dalam aksi tersebut, selain membagikan selebaran, mahasiswa juga menyerahkan Bukti Rekaman Video kepada perwakilan Pangdam.
Setelah di Fly Over, mahasiswa akan melanjutkan aksi mereka ke Polda SulSelBar.
Setelah Pilkada Luwu, Ini adalah protes kedua kalinya yang dilakukan mahasiswa terkait keterlibatan aparat keamanan dalam proses Pilkada Luwu. Protes pertama mahasiswa dilayangkan beberapa waktu lalu saat mereka menggelar jumpa pers di salahsatu warkop di Kota Palopo.
Perlu diketahui, setelah protes pertama yang di lakukan mahasiswa, Dandim 1403 Sawerigading sudah membantah tudingan tersebut.
“Isu tentang aparat keamanan melakukan intimidasi tidak benar, karna kami hanya melakukan pengamanan dan ketika ada isu kami langsung memperketat keamanan. Isu seperti ini muncul setelah PPK sudah lari,” kata Dandim 1403 Sawerigading beberapa waktu lalu, Rabu (25/9/2013). (IMK)