Malangke, lagaligopos.com – Kondisi jalanan yang jelek dan jembatan yang rusak di Desa Malangke yang menghubungkan beberapa wilayah di Malangke Timur, yaitu Dusun Cappasolo, Rampoang dan beberapa desa sekitar merupakan sebuah perbandingan yang ekstrim betapa berbedanya perlakuan pembangunan antara kota dan desa-desa terpencil di Luwu Utara.
Kondisi jalanan yang tidak layak ini telah dikeluhkan masyarakat sejak lama, namun perhatian Pemerintah tidak kunjung datang.
“Kami disini, sudah lebih 10 tahun sampai sekarang belum di perhatikan oleh pemerintah Kabupaten Luwu Utara,” kata salah saeorang warga Dusun Cappasolo, Minggu, (14/07/2013).
Bapak yang sudah lanjut usia inipun berkisah mengenai daerah mereka beberapa tahun silam.
“Sebelum ada jembatan di Desa Malangke ini wilayah tersebut belum bisa di lalui kendaraan. Masyarakat hanya bisa lewat laut memakai jongson atau kapal kecil. Kebiasaan dan aktivitas masyarakat sekitar yakni bertambak dan melaut, ada juga yang berkebun. Wilayah ini juga sebelumnya adalah penghasil jeruk terbesar di Sulawesi Selatan, namun akibat hama dan harganya yang murah jeruk perlahan-lahan mulai tidak produkstif lagi, sehingga masyarakat menggatikan hasil pertanian mereka dengan tanaman jagung, di sepanjang, jalan juga terlihat tanaman kelapa sawit dan beberapa pohon durian, langsat, mangga, sagu dan pohon Kakao,” tuturnya.
Saat ini, kebanyakan masyarakat yang berada di Desa Malangke bertani jagung, padahal sebelumnya lahan mereka di tanami jeruk manis. Sebagai daerah yang dulu merupakan penghasil jeruk terbesar di Sulawesi Selatan pada tahun 1995 sampai tahun 2000, daerah ini dibangun aspel beton. Aspal Beton ini juga merupakan infrastruktur jalan beton pertama di Sulawesi Selatan.
Warga Dusun Cappasolo ini melanjutkan, “Walaupun pembangun di lakukan oleh pemerintah namun itu sampai di daerah kami. Masih banyak juga desa yang belum menikmati pembangunan inprastruktur jalan disini, itu bisa terlihat dari masih banyaknya desa yang belum mendapat akses jalan secara layak. Masih banyak pembangunan jembatan yang harusnya di prioritaskan untuk di bangun namun tidak mendapat perhatian dari pemerintah kabupaten luwu utara,” keluh warga Dusun Cappasolo ini. (ASW)