MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Kader Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Lutra disebut-sebut berebut restu Gerindra Sulsel demi memuluskan langkah dalam meraih restu dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) untuk menerima mandat sebagai calon bupati (Cabup) dan calon wakil bupati (Cawabup) usungan Partai Gerindra.
Kader partai berlambang garuda tersebut adalah: Wakil Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Gerindra Sulsel, Indah Putri Indriani yang juga menjabat wakil bupati Lutra dan Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Gerindra Lutra, Arsyad Kasmar serta Ketua Dewan Penasehat DPC Gerindra Lutra, Thahar Rum yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I DPRD Lutra.
Bergulirnya wacana rivalitas kader di tubuh Partai Politik (Parpol) besutan Prabowo Subianto tersebut memang hangat dalam berbagai perbincangan warung kopi selama ini.
Meski belum ada keputusan resmi terkait siapa nantinya yang akan mendapat mandat sebagai pasangan Cabup dan Cawabup dari Partai Gerindra, namun sejumlah politisi dan pengamat politik di Lutra memprediksikan bahwa Arsyad Kasmar lebih berpeluang mendapat restu DPP sebagai kandidat Cabup usungan partai besutan Prabowo Subianto ini di Pilkada Lutra.
Menurut, Ibrahim Umar, Direktur Lagaligo Research Institute (LRI), bila dipersentasekan peluang dari ketiga kader itu, Arsyad memiliki peluang sebanyak 50 persen sedang Indah sekitar 35 persen dan Thahar Rum hanya meraih 15 persen.
“Persentase tersebut dilihat dari sejumlah aspek dan kondisi kekinian dinamika perpolitikan di Lutra. diantaranya aspek loyalitas, pengalaman, prestasi, dan dukungan di partai. Juga dilihat dari aspek ketokohan serta basis massa real. Selain itu, aspek kesiapan, peluang dan strategi yang dimiliki oleh masing-masing keder tersebut dalam memenangkan Pilkada,” katanya, Selasa (21/4/15).
Ibrahim mengungkapkan, munculnya persepsi masyarakat akan rivalitas ketiga kader Gerindra jelang Pilkada 2015, diakibatkan cerminan masa lalu. Saat ketiga kader tersebut bertarung di Pilkada Lutra 2010 lalu.
Arsyad Kasmar kandidat Cabup peraih suara terbanyak urutan ketiga dan hanya selisi ratusan suara dengan Thahar Rum pasangan Cabup dan Cawabup peraih urutan kedua. Sementara Indah Putri Indriani sebagai Cawabup bersama pasangannya berhasil keluar sebagai pemenang.
Pasca kalah di putaran pertama Pilkada 2010, Arsyad Kasmar selaku Ketua Golkar Lutra mengundurkan diri kemudian berlabuh ke Gerindra. Kemudian Arsyad bangun komunikasi politik dan menunjuk Thahar jabat posisi Ketua Dewan Penasehat Gerindra Lutra, setelah Thahar kalah dari Indah dan Arifin pada putaran kedua di Pilkada lalu.
“Sejak awal deal politik kedua tokoh ini terbangun melalui Gerindra. Kehadiran figur Indah di DPD Gerindra Sulsel, jelang Pemilu 2014, makin menyolidkan kekuatan Gerindra di Lutra. Namun kesan rivalitas antar Arsyad dan Indah kembali terjadi di Pemilu. Ketika Fauzi suami Indah dan Aisyah anak Arsyad bersaing sebagai Caleg DPR RI Gerindra,” ungkap Wakil Direktur III AMIK Ibnu Khaldun Palopo ini.
Ibrahim menambahkan, peluang Gerindra memenangkan Pilkada Lutra terbuka lebar apabila ketiga kadernya tersebut dapat bekerjasama dan legowo dipaketkan sebagai pasangan Cabup dan Cawabup usungan Partai Gerindra di Pilkada Lutra.
“Harapannya, pembentukan opini rivalitas ini agar cepat dicairkan, rawan jadi batu sandungan. Ini upaya dan keinginan kompetitor yang kuatir bila kekuatan ketiga figur bersatu di Pilkada Lutra. Misalkan, pasangan Cabup dan Cawabup dari Gerindra, Arsyad dan Indah serta Ketua Tim Pemenangan Thahar maka kemenangan dalam cengkraman Gerindra. Meski itu sulit diwujudkan, tapi di panggung politik, segalanya bisa saja terjadi,” pungkasnya.
Senada denga itu, Wakil Ketua Gerindra Lutra, M Imran Mattola, membenarkan adanya riak-riak rivalitas di tubuh Gerindra Lutra. Namun menurutnya rivalitas itu hanyaa terkait Dua kader yang menyatakan kesiapannya maju sebagai bakal calon bupati.
“Setahu saya, hingga saat ini Thahar Rum belum pernah menyatakan dirinya akan maju di Pilkada Lutra dan adanya rivalitas itu hal biasa yang muncul dalam setiap agenda Pilkada. Itu malah menandakan kedewasaan kader dalam berpolitik,” ujar Anggota Fraksi Gerindra Lutra ini.
Imran menambahkan bahwa kesolidan pengurus dan anggota partai Gerindra Lutra tidak terpengaruh dengan adanya dinamika politik tersebut.
“Yang jelas, kita menyerahkan hal itu pada tim desk Pilkada, dan siapapun nantinya terpilih sebagai kandidat Cabup dan Cawabup yang ditunjuk DPP, itu yang akan kami dukung dan mengupayakan memenangkannya di Pilkada Lutra,” jelasnya.
Reporter: Ai Editor: Rival Pasau