Masamba, Lagaligopos.com – Sejumlah polisi yang bertugas mengamankan pertikaian antar kelompok di Desa Kalotok, Luwu Utara diserang sekelompok pemuda bertopeng, Selasa (26/8/14). Satu kelompok warga yang terlibat bentrokan tiba-tiba menembaki polisi dengan senjata rakitan jenis papporo dan peluncur.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Sabbang, Ajun Komisaris, Pranowo Eko, mengatakan saat insiden itu terjadi, dia bersama anggotanya berada di lokasi bentrokan. Penyerangan terhadap polisi itu terjadi dua kali, pertama dari kelompok dari utara dan dari warga yang berada di selatan.
“Beruntung pada saat kejadian kami sempat melakukan tindakan pencegahan namun sejumlah kelompok orang yang memakai penutup wajah itu malah menembakkan senjata rakitan ke arah pihak keamanan yang pada saat itu berada di TKP,” kata Pranowo.
Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Luwu Utara, Komisaris, Haminuddin mengatakan paska insiden penyerangan terhadap polisi, pihaknya menurunkan personil tambahan untuk mengejar pelaku penyerang tersebut.
“Kelompok yang terlibat bentrokan ini tidak lagi mencari musuh, tapi sudah jelas-jelas menyerang polisi, malam ini, kami sudah turunkan personil untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku,”kata Haminuddin.
Dalam insiden penyerangan terhadap polisi itu, tidak ada yang terluka. Meski demikian, menurut Haminuddin, tindakan penyerangan ini tidak bisa dibiarkan.
Pertikaian antara dua kelompok warga di Desa Kalotok, Kabupaten Luwu Utara terjadi sejak hari Senin, 25 Agustus yang lalu. Aksi saling serang antar dua kelompok warga ini berlangsung di jalan Trans Sulawesi sehingga memacetkan arus lalulintas.
Informasi dari Kepolisian setempat menyebutkan, perkelahian antar kelompok warga bermula dari pembakaran sepeda motor milik salah seorang warga Desa kalotok yang diduga dilakukan pemuda dari Desa Pongko, sehingga memicu kemarahan warga Desa Kalotok dan melakukan pembalasan dengan menyerang Desa Pongko.
“Sebenarnya paska insiden pembakaran motor tersebut, dua kelompok ini sudah kami pertemukan dan damaikan, namun belakang terjadi lagi aksi susulan,” kata Haminuddin.
Reporter: Haswadi Sumber: Tempo.co