BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Saluran irigasi yang juga menjadi bagian pembangunan bendungan Likupini Bajo Barat mengalami rusak parah. Bendungan yang menghabiskan anggaran 11 Miliar tersebut rencananya untuk mengairi sawah 1200 Ha dari hulu hingga hilir. pengerjaannya dimulai sejak tahun 2013.
“Baru sekitar dua tahun lalu dikerjakan namun sudah mulai rusak. Saat melakukan peninjauan lapangan, terdapat sekitar 25 meter saluran irigasi yang rubuh dan lebih 100 meter yang sudah retak. Saat berjalan di atas lantai saluran irigasi, lantainya goyang. Dipastikan lapisan bawa lantai tidak dikeraskan,” ungkap anggota DPRD Luwu, Baso SH, Kamis (05/5/16)
Politi Gerindra itu mengutarakan kemungkinan ada kesalahan teknis dalam pembangunannya. “Perlu klarifikasi lapangan karena saat rubuh pintu pengairan sementara ditutup, rubuhnya saluran irigasi karena air limpahan air dari gunung. “Titik yang rubuh di dusun rangi-rangi desa Saronda kecamatan Bajo Barat”.
Melihat banyaknya proyek bermasalah di Luwu, Ubas sapaan akrab anggota dewan ini, mengusulkan agar dibentuk Comunity Based Development Watch.
“Kita perlu mendorong adanya Community Based Development Watch (Pengawasan Pembangunan Berbasis Masyarakat). Kalau kita ini, masyarakat dapat terlibat aktif dalam pengawasan pembangunan, mendorong masyarakat untuk menggunakan Hak-nya sebagai warga negara (citizen) untuk melakukan kontrol (social control) terhadap perilaku penyelenggara negara dalam menjalankan mandat rakyatnya.”
“Dana untuk pembangunan di Luwu cukup besar. Hampir 1,5 triliun. Pemerintah kabupaten telah mendatangkan anggaran yang cukup besar. Sayangnya, banyak projek yang dikerja asal-asalan,” tutupnya.
Reporter: Hajar
Editor: Rima Tumbo