POLITIK

Bupati Se-Luwu Raya Datangi Wilayah Konflik, Ini Percakapan Mereka

MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Cemas dengan kondisi konflik di Luwu Utara yang semakin meluas, kepala daerah se-Luwu Raya, yakni Bupati Luwu Andi Musakkar dan Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma terjun langsung melibatkan diri dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antara desa karangan dengan kopi-kopi kecamatan Bone-bone Luwu Utara, Mingu (12/10/2014).

Keduanya terlihat serius memberikan arahan dalam rapat muspida yang digelar secara mendadak di aula kantor camat bone-bone untuk mencari solusi serta langkah langkah menanganan penyelesaian konflik tersebut. (baca: Ditelepon Dandim 1403 Sawerigading, Arjuna Menangis)

Rapat itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani dan di hadiri sejumlah unsur muspida Luwu Utara, antara lain kapolres Luwu Utara AKBP. Hery marwanto, Dandim 1403 sawerigading Letkol. Aco Lamama, Komandan Kompi 721, Komandan Kompi Brimob Baebunta dan beberapa pimpinan SKPD Luwu Utara.

Bupati Luwu Timur Andi Hatta Marakarma menyampaikan alasannya terjun langsung kelokasi konflik karena beberapa hari terakhir masyarakat didaerah Bone bone tidak nyenyak tidurnya akibat konflik yang tak kunjung usai hingga mengakibatkan rumah terbakar. “Mereka itu adalah keluarga saya semua,” tutur Andi Hatta.

“Saya kira pemda Luwu Utara mempunya APBD untuk menyelesaikan konflik, termasuk didalamnya membiayai aparat yang harus berjaga di lokasi konflik”.

“Saya minta maaf kepada wakil bupati, tidak ada maksud menginterfensi karena tidak ada kepentingan saya secara pribadi, ini semata-mata untuk keluarga kita semua sesama wija to luwu,” tambah Andi Hatta.

Senada dengan itu, Bupati Luwu Andi Musakkar menyatakan dalam rapat itu bahwa yang terpenting adalah bagaimana mencari akar permasalahan dan tidak ada saling menyalahkan. “Kita sebenarnya tidak menginginkan tindakan refresif akan tetapi jika sudah sangat dibutuhkan saya kira harus dilaksanakan,” ujar anak Kahar Muzakkar itu. 

“Selain itu”, kata Cakka, “pemerintah daerah mempunyai tanggungjawab didalam penyelesaian konflik, itu sudah diatur di inpres no. 2 tahun 2013, bahwa bupati merupakan penanggungjawab penanganan gangguan keamanan di setiap daerah”.

Kehadiran kedua kepala daerah ini disambut dengan baik oleh wakil bupati luwu utara indah putri indriani yang memimpin rapat itu.

“Saya berterima kasih atas masukan semua pihak, ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan rapat kita pada saat ini, dan itu akan segera kami laksanakan setelah rapat ini. Sebelumnya saya akan melaporkan kepada bapak bupati luwu utara,” ucap indah.

Reporter: RMT
Editor: AS
Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top