Danau Matano adalah satu dari lima danau yang ada didalam kompleks danau Malili, Kabupaten Luwu Timur.
Danau ini memiliki kedalaman 590 Meter. Permukaan air danau berada pada ketinggian 382 meter di atas permukaan laut sehingga kedalaman air danau dari permukaan laut adalah 208 meter.
Menurut World Wide Fund for Nature, danau ini adalah danau terdalam di Asia Tenggara serta terdalam kedelapan di dunia.
Dari keterangan Wikipedia, Danau Matano terbentuk dari patahan (strike-slip fault) akibat aktivitas tektonik yang terjadi pada masa Pleosen. Umur danau diperkirakan berkisar antara 1-4 juta tahun yang lalu.
Berdasarkan analisa karakteristik endapan, Danau Matano merupakan danau tertua di antara empat danau lainnya yang membentuk sistem danau Malili (Towuti, Mahalona, Masapi, Lontoa). Dengan umur mencapai jutaan tahun, Danau Matano merupakan salah satu danau purba di dunia
Keunikan danau, ekosistem dan keragaman hayati yang sangat endemis membuat Danau Matano dimasukkan dalam kategori Global Ecoregions oleh World Wide Fund for Nature.
Menurut sejumlah hasil penelitian Danau Matano memiliki 6 spesies kerang (Tylomelania), 3 spesies kepiting (Gecarcinucidae), 6 spesies udang dan 10 spesies ikan bersirip tajam (Thelmaterinidae).
Salah satu spesies yang menarik adalah ikan butini (Glossogobius matanensis) yang hidup di dasar danau. Ikan Opudi (Telmatherina celebensis) termasuk salah satu ikan hias yang diperdagangkan baik dalam negeri maupu luar negeri. Nama dagang ikan ini adalah Celebes Rainbow Fish atau Celebes Sail Fish.
Menurut penelitian LIPI yang dirilis pada tahun 2014, Danau Matano juga memiliki 7 spesies tanaman endemik. Diantaranya 3 jenis tumbuhan pinang-pinangan (Hydriastele).
Selain itu Danau Matano juga banyak menyimpan cerita sejarah dan juga daya tarik akan keindahan panorama alam. Namun saat ini, Kondisi degradasi lingkungan mengancam danau itu.
Dalam konferensi danau-danau di Indonesia tahun 2009 yang berlangsung di Bali, Danau Matano berada dalam daftar prioritas pertama danau yang harus dilindungi dari 15 danau di seluruh Indonesia. Hal ini karena kondisi danau mengalami degradasi dari segi kualitas air, kepunahan spesies endemik, dan kondisi lingkungan disekitar danau.
Editor: Acep Crissandy | Sumber: Wikipedia dan Lagaligopos