PENDIDIKAN

Di ELC Lontara Kamu Bisa Belajar Bahasa Inggris Plus Kerajinan Tangan

English Learning Centre (ELC) Lontara

BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – English Learning Centre (ELC) Lontara merupakan wadah belajar bahasa Inggris. Tak hanya itu, di ELC juga kita belajar beberapa kerajinan tangan dari sampah daur ulang.

Diantara hasil kerajinan daur ulang ini adalah Lap kaki, jam dinding dari sampah kayu, tas dan lain-lain.

Ahmadi Abbas selaku founder ELC Lontara menjelaskan bahwa  lembaga kursus bahasa yang dia rintis juga bergerak dibidang lingkungan, khususnya pengelolaan sampah.

Menurutnya, sampah sampai hari menjadi persoalan dimana-mana, dan menjadi permasalahan bersama, lewat ELC pengelolaan sampah dan lingkungan dengan metode edukasi. Hingga membuat barang daur ulang.

“Lembaga kami melihat persoalan lingkungan utamanya sampah adalah persoalan bersama yang juga harus diselesaikan dengan jalan edukasi,” ujarnya Ahmadi Abbas, Senin 19/3/2018).

Hasil dari penjualan barang-barang daur ulang akan digunakan untuk menbantu kegiatan-kegiatan beberapa komunitas pecinta lingkungan se Luwu Raya.

Masyarakat juga sudah bisa memesan produk kerajinan daur ulang di kantor ELC Lontara di Lingkungan Jawaro Kelurahan Senga Kabupaten Luwu.

Tagline promosi produk tersebut adalah “dengan membeli produk daur ulang ELC Lontara anda juga menjaga lingkungan”

Selain itu, menurut Alumni IAIN ini, masyarakat juga harus secara bersama-sama terlibat untuk menciptakan lingkungan dan alam yang lestari. Hingga dalam aktifitasnya ELC juga melibatkan masyarakat.

Sebelumnya, Ahmadi Abbas melalui ELC Lontara juga telah membentuk sebuah sekolah alam di desa Lagego Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur.

Baca Juga: Menarik, Sekolah Alam di Lagego Luwu Timur, Seperti Apa Konsepnya?

Nantinya sekolah alam yang bekerjasama Pemdes Lagego ini akan menjadi sekolah edukasi lingkungan untuk masyarakat.

Sekolah alam ini selain bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang lingkungan yang juga membantu mendidik life skill bagi pemuda.

“Kami memulai ide sekolah alam ini dari desa Lagego, kelak akan ada pula di tempat lain, bukan hanya mengedukasi lingkungan tapi juga keterampilan lain yang dibutuhkan masyarakat,” sambung dia.

Penulis: Acep Crissandi – Editor: Rima T

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top