LAGALIGOPOS.COM – Beberapa hari belakangan ini, kita disuguhi sejumlah berita bunuh diri. Yang teranyar adalah Chester Bennington, vokalis grup band Linkin Park asal AS dan Dua warga Luwu yang mengakhiri hidup dengan cara loncat dari apartemen lantai lima di kota Bandung.
Tentu, peristiwa bunuh diri tidak terjadi tiba-tiba. Ada peristiwa mental yang berkecamuk dalam benak si pelaku sebelum benar-benar mengakhiri hidupnya.
Dan setelah diteliti oleh para ilmuan, alasan mengapa mereka melakukan hal menyedihkan itu karena alasan-alasan yang sangat umum dan sering sekali ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari laman Tahupedia.com, Berikut ini 10 alasan paling umum mengapa seseorang dapat melakukan tindakan bunuh diri.
Kesalahan Diri Sendiri
mungkin ini tidak dapat dikategorikan secara murni sebagai sebuah aksi bunuh diri namun apa yang terlihat sebagai aksi bunuh diri bisa saja sebenarnya adalah kesalahan diri sendiri dari orang terkait. Alasannnya bisa saja adalah kurang edukasi atau memang kecelakaan yang disebabkan karena tindakan beresiko yang dilakukan diri sendiri.
Sebagai contoh seperti tidur dalam mobil tertutup dengan ac menyala, bermain-main di tempat yang sangat tinggi, berkendara selagi mabuk, overdosis obat-obatan, dan banyak lainnya. yang paling umum ditemui dari kasus ini adalah terkait dengan alkohol dan obat-obatan. Secara berkepanjangan dapat menyebabkan seseorang tidak dapat membedakan apa yang asli dan apa yang palsu, kehilangan fungsi otak, dan akhirnya overdosis yang mengarah ke kematian.
Kesepian
Percayakah Anda bahwa seseorang yang sangat eksis di sosial media dengan teman atau follower sampai ribuan, pada nyatanya mungkin saja adalah orang yang sangat kesepian? Kesepian atau kesendirian sendiri adalah sebuah perasaan sedih dimana seseorang merasa tidak ada yang peduli dengan dirinya atau ia tidak memiliki orang-orang yang dapat dikasihi dalam hidupnya. Bentuk lain dari kesepian ini adalah isolasi yang dapat dilakukan oleh orang lain atau diri Anda sendiri.
Apapun itu, pada nyatanya isolasi dan kesepian adalah hal-hal yang memang dapat menyebabkan seseorang bunuh diri. Perasaan seperti ini dapat terjadi karena banyak hal namun beberapa yang paling signifikan dalam hal bunuh diri adalah kehilangan orang terkasih, kehilangan anak, hidup sendiri, atau menderita penyakit terminal.
Kelainan Mental
Dalam dunia medis, ada sebuah kondisi kelainan mental langka yang dikenal dengan nama schizophrenia, yakni sebuah kondisi dimana pasien memiliki kelainan perilaku sosial dan gagal membedakan apa yang asli dengan apa yang palsu. Mereka yang menderita penyakit ini sering sekali dikaitkan dengan tingginya aksi bunuh diri terkait dengan kondisi kelainan mental. Bahkan kalaupun aksi bunuh dirinya sudah digagalkan, ada kemungkinan 20-40% pasien yang sama akan mencoba melakukan tindakan bunuh diri lagi. Beberapa sumber mengatakan penderita Schizophrenics terkadang mendengar suara-suara yang mendorong merek untuk bunuh diri.
Di sisi lain kelainan mental memang adalah salah satu hal paling umum yang dapat menyebabkan seseorang untuh bunuh diri. Mungkin apa yang tadinya menurut kita berbahaya atau tidak wajar untuk dilakukan, adalah hal yang biasa saja bagi para penderita kelainan mental. Inilah sebabnya mengapa di rumah sakit jiwa ada sebuah ruangan yang dikhususkan untuk mengurangi resiko pasien penderita untuk menyakiti dirinya sendiri.
Penyakit
Sebuah studi menemukan bahwa setiap harinya ada setidaknya 1 orang yang melakukan tindakan bunuh diri karena menderita penyakit kronis atau penyakit terminal. Mereka yang menderita penyakit kronis ini mengetahui bahwa mereka sudah tidak dapat disembuhkan dan umur mereka tidak lagi panjang, tidaklah jarang terlintas di benak mereka lalu untuk apa mereka hidup. Inilah yang biasanya berakhir dengan mereka mengambil nyawa mereka sendiri.
Bagaimanapun kondisi kita, kehidupan adalah sesuatu yang berharga. Hal ini dapat dilihat dari kehidupan Nick Vujicic, seorang pria yang tetap menghargai hidupnya walaupun ia telah kehilangan kedua tangan dan kedua kakinya.
Rasa Takut
Setiap orang pasti memiliki rasa takut. Jika Anda berkata bahwa Anda tidak takut akan apapun, maka itu berarti Anda telah berbohong. Pasti ada suatu hal yang dapat membuat Anda takut, baik itu dalam bentuk nyata, phobia, ataupun hal-hal abstrak seperti kegagalan. Apabila seseorang harus menghadapi rasa takutnya secara terus menerus dan mentalnya tidak cukup kuat, maka ia dapat menjadi gila. Akhirnya Anda tidak perlu susah-susah menebak, singkat kata adalah bunuh diri.
Basis inilah yang sering dijadikan dasar cerita dari beberapa media seperti film ataupun novel. Ironisnya, rasa takut akan hal-hal yang tidak pastilah yang paling sering terlihat di dalam diri kita seperti rasa takut akan kehilangan orang tersayang, rasa takut akan kegagalan, rasa takut akan hantu, dan seterusnya.
Kegagalan
Kegagalan adalah ketakutan paling besar dari manusia. Ada saatnya dimana dalam kehidupan hal-hal yang telah kita perjuangkan berakhir tidak sesuai dengan yang kita inginkan, itulah yang dinamakan kegagalan. Mereka yang pada akhirnya memutuskan untuk melakukan tindakan bunuh diri biasanya bukan lagi takut akan kegagalan melainkan benar-benar telah mengalami kegagalan. Bahkan tidak jarang kegagalan yang terlihat sepele dapat mendorong mereka untuk melakukan tindakan menyedihkan tersebut.
Contoh-contoh sederhana dari kegagalan yang pernah berakhir dengan tindakan bunuh diri adalah kegagalan dalam ujian, gagal dalam berbisnis, gagal investasi, dan banyak lainnya. Umumnya dorongan untuk melakukan bunuh diri hanya terjadi pada saat ia mengetahui kegagalan itu, dan begitu orang tersebut sadar bahwa ia telah melakukan percobaan bunuh diri tidak jarang orang-orang ini malu akan aksi mereka tersebut.
Penindasan
Ada banyak sekali bentuk dari penindasan, namun beberapa yang paling sering ditemui sebagai penyebab umum adalah apa yang disebut dengan “bullying” dan juga kekerasan domestik (kekerasan dalam rumah tangga). Tidak ada satu orangpun di dunia yang suka ditindas, manusia adalah mahluk yang mencintai kebebasan mereka inilah sebabnya mengapa hukum kebebasan adalah hukum asasi manusia.
Perkembangan zaman terjadi dalam laju yang relatif cepat, sayangnya penindasan juga menjadi lebih luas. Sekarang ada yang namanya “cyber bullying,” dan percaya tidak percaya ada remaja yang bunuh diri karena ia ditindas melalui berbagai akun sosial medianya. Di sisi lain, penindasan dalam sekolahan adalah hal yang sudah sangat umum dan hanya sedikit yang benar-benar diliput dalam berita-berita media. Mereka yang pada akhirnya memutuskan melakukan aksi bunuh diri mungkin tidak dapat membayangkan diri mereka untuk selama bertahun-tahun masa sekolahnya, harus ditindas oleh teman-teman mereka sendiri.
Hal yang lebih menyedihkan adalah kekerasan domestik, anak-anak yang menderita kekerasan domestik ini biasanya mengalami trauma berkepanjangan. Beberapa dapat tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat, namun banyak yang pada akhirnya malah menjadi lebih kasar terhadap keluarga mereka di ke depannya. Tidak jarang juga beberapa memutuskan untuk mengambil nyawa mereka sendiri.
Patah Hati
Tidak semua kisah cinta dapat berakhir dengan kebahagiaan, tidaklah jarang perpisahan terjadi sebelum seseorang dapat bertemu dengan pasangan sejatinya. Sayangnya tidak semua orang dapat melewati masa patah hati itu. Beberapa ada yang ingin mendapatkan perhatian mantan pasangannya dengan mencoba bunuh diri, beberapa ingin membuat mantan pasangannya menyesal dengan bunuh diri, dan beberapa tidak dapat menahan rasa patah hatinya.
Semua yang merasakan hal-hal seperti inilah yang pada akhirnya membuat seseorang mencoba untuk bunuh diri. Mereka lupa bahwa mereka telah mendapatkan kasih sayang tidak terkira dari kedua orang tua mereka, saudara mereka, teman mereka, dan hanya untuk “orang yang tidak dikenal,” mereka ingin meninggalkan dunia ini.
Kemiskinan
Tidaklah dapat dipungkiri bahwa hampir semua kebutuhan utama di dunia ini membutuhkan apa yang kita kenal sebagai ‘uang’, inilah yang menjadi salah satu alasan paling umum mengapa seseorang melakukan bunuh diri. Mereka yang tidak berkecukupan terkadang merasa tertekan dan mencoba mencari berbagai cara instan untuk mendapatkan uang tersebut, baik dengan hutang, berbuat kejahatan, dan banyak lainnya. Dari sinilah rasa tertekan tersebut membuat beberapa orang sudah tidak tahan lagi dan mengambil jalur singkat yaitu dengan bunuh diri.
Bill Gates pernah berkata: “Jika Anda terlahir miskin itu bukan kesalahan Anda, tapi jika kamu meninggal miskin itu adalah kesalahan Anda.” Ini berarti bahwa jika kita melihat ke berbagai alternatif pasti ada cara untuk mendapatkan penghasilan dalam cara yang halal, hanya terkadang kita mudah putus asa dan tidak ingin mendapatkan segala hal dalam cara yang instan.
Depresi
Ini dia penyebab paling umum yang paling sering ditemui sebagai alasan mengapa seseorang dapat melakukan tindakan seperti bunuh diri, tidak lain dan tidak bukan adalah depresi. Berbeda halnya dengan frustasi dan stres yang sekedar emosi, depresi adalah sebuah kondisi medis berkepanjangan dimana Anda merasa tertekan dan tidak bersemangat sepanjang waktu. Singkatnya dalam jangka waktu yang relatif panjang, Anda merasa sedih, gelisah, kosong, putus asa, tidak berdaya, tidak berarti, dan seterusnya. Jika pada umumnya, perasaan-perasaan seperti ini hanya terjadi secara sementara, maka orang-orang dengan kelainan medis ini menderitanya secara berkepanjangan.
Mereka yang merasakan hal-hal seperti ini seakan-akan sudah tidak melihat arti dari kehidupan. Bahkan pada titik tertentu, orang-orang yang mengalami depresi tidak lagi bersemangat untuk melakukan hal-hal yang ia senangi sebelumnya. Dari sini kita dapat melihat mengapa depresi adalah kasus paling umum di seluruh dunia sebagai penyebab bunuh diri.