BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Buruknya akses transportasi ke Kecamatan Basse Sangtempe (Bastem) Kabupaten Luwu, dianggap sebagai bukti pemerintah Luwu tak memedulikan kecamatan dataran tinggi itu.
Anak muda asal Bastem Ridwan Bakokang menyebut, sejak Kabupaten Luwu dimekarkan menjadi empat kabupaten/kota, jalan menuju Bastem tak ada peningkatan yang signifikan.
“Padahal semestinya kan, pasca dimekarkan pelayanan pemerintah semakin efektif dan efisien. Namun di Bastem malah ironi,” kata pria yang akrab disapa Ridho ini, saat ditemui Lagaligopos, Sabtu (25/11/2017).
Akademisi dari Universitas Andi Djemma ini mengungkapkan, hampir setiap pemilu digelar, perbaikan akses jalan selalu menjadi janji politik dari semua politikus.
“Warga Bastem selalu jadi objek ekploitasi janji-janji politik dari kandidat, baik itu Calon bupati atau Caleg. Tapi saat terpilih, tak ada yang menunaikan janjinya.” imbuhnya.
Mantan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Bastem (HAMBASTEM) berharapa, kedepan jelang Pilkada Luwu, Bastem tidak lagi jadi jualan politik untuk mendulang suara.
Ia juga mengajak warga Bastem untuk memilih pemimpin yang lebih amanah dan mampu menindaklanjuti aspirasi mereka.
“Warga harus menilai, misalnya anggota dewan, mana yang benar-benar bekerja untuk Bastem. Jangan lagi memilih Caleg yang tidak menjalankan fungsinya saat telah terpilih,” pungkas Ridho.
