BERITA PILIHAN

Madodong, Harga TBS hanya naik 5 Rupiah

MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Harga Tanda Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit yang baru saja ditetapkan Tim Penetapan Harga di Dinas Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan 6 April 2018 pagi tadi hanya naik Rp 5  dari harga bulan maret 2018, Yakni Rp 1.135 per Kilogram seblumnnya Rp 1.130 per Killogram.

Kenaikan yang harga 5 Rupiah per kg itu dianggap sangat tidak berarti bagi petani sawit jika dibandingkan dengan Harga TBS di Provinsi tetangga.

Salah seorang Petani sawit Luwu Utara Jusuf Paebonan mengaku sedih sekaligus  prihatin dengan harga TBS yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan.

“Sebagai petani, kami prihatin dengan harga TBS yang masih sangat rendah ketika dibandingkan daerah Lain, walaupun kenaikan 5 Rupiah itu sangat tidak berarti,” cetus Jusuf.

Melihat kenaikan harga hanya 5 Rupiah itu, Jusuf mengatakan idak berdampak ke Petani, sebab Harga ditingkat Petani masih tetap saja sama yakni Rp 800 s/d 850 Rupiah per Kilogram.

Senada dengan Jusuf Petani Sawit lainnya, Mahmuddin juga sedih melihat harga TBS di Luwu Utara yang harganya masih sangat rendah, dibanding harga di provinsi lain.

Mahmuddin mengatakan Pemerintah Provinsi,  Asosiasi,   sepertinya tidak berdaya dihadapan para Pengusaha Sawit ketika penentuan Harga TBS, sebab lanjut Mahmuddin, Tim penetapan Harga tersebut hanya menangguk-mangguk mendengar penjelasan Korporasi mengenai Indeks K dan Randemen TBS.

“Mestinya sebelum ditetapkan,  Apkasindo dan Dinas Perkebunan meminta transparansi dari perusahaan berapa sebenarnya Indeks K dan Randemen TBS dari ketiga perusahaan yang ada, jangan hanya menerima penjelasan dari perusahaan diatas Kertas, dan kalau perlu langsung turun ke Pabrik melihat Indeks K dan Randemen,” jelas Mahmuddin

Sebab lanjutnya, Harga TBS di Provinsi tetangga jauh lebih mahal dibanding di Sulsel padahal kualitas TBS kita tidak kalah bagus dibanding di daerah itu.

“Tidak usah jauh-jauh ke Provinsi di Sumatra dan kallimantan yang harganya capai Rp 1.800 per Kg, di Sulteng dan Mamuju saja harga TBS disana mencapai Rpb1.500 per Kg, padahal TBS kita ketika di jual disana, bagusji Randemennya, jadi ini permainan tingkat atas ji dan korbankan Petani,” Tudingnya.

Mahmuddin kemudian meminta para petani Sawit Luwu Utara untuk tidak panen sawit.

“Biarkan busuk di Pohonnya, kalau pun ada yang panen, lebih bagus di bawah ke Mamuju atau Sulawesi Tengah, disana harganya lebih bagus,” Pungkasnya.(mah)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top