Belopa, Lagaligopos.com – Kabupaten Luwu merupakan daerah yang indah, banyak potensi parawisata yang bisa digarap, namun daerah yang bergelar Bumi Sawerigading ini hampir-hampir tidak memiliki inovasi untuk mengembangkan objek wisata yang benar-benar mampu di kelolah secara maksimal dan berkonstribusi terhadap daerah.
Untuk konsisi saat ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Luwu telah membuat daftar beberapa lokasi objek wisata untuk dikembangkan menjadi sumber Pendapatan Daerah. Namun hal yang disayangkan, tidak semua objek wisata yang ada bisa memberikan Pendapatan Asli Daerah(PAD) kepada Kab. Luwu.
H. Jawil Kadis Pariwisata Kab. Luwu mengatakan bahwa hanya sebagian kecil saja objek wisata yang mampu memberi pemasukan terhadap daerah.
“Objek wisata di Luwu sudah ada, tapi yang memberi Pendapatan Daerah hanya Buntu Matabing saja, banyak yang di bangian lainnya belum,” ucapnya kepada Lagaligopos, Rabu (18/20/2013).
Menurut Kadis Pariwisata, selain masalah anggaran ada beberapa hal yang menjadi penyebab. Kadis mengambil contoh Pantai Pannori yang terletak di Kec. Larompong Selatan, sekalipun sangat ramai dikunjungi masyarakat dari Kab. Luwu sendiri maupun dari Kab. Wajo, ternyata belum memberikan PAD.
Terkait hal ini, H. Jawil menjelaskan, “ada dua objek wisata di Larompong Selatan yaitu Buntu Matabing dan Pannori, namun animo masyarakat kini lebih banyak ke Pantai Pannori, sampai sekarang hanya Buntu Matabing yang memberi Pendapatan Daerah, ini disebabkan Pannori itu masih dikuasai masyarakat atau lokasinya belum di bebaskan, seandainya bisa di bebaskan maka PAD Luwu dari Pariwisata bisa meningkat”.
H. Jawil juga menambahkan, “di dalam Pannori sudah banyak yang di benahi pemerintah diantaranya MCK, Sumur bor, pengaspalan jalan dan lain-lain, saya juga sudah usulkan untuk menganggarkan relokasi masyarakat,” tuturnya. (AC)