Malili, Lagaligopos.com – Sekolah Dasar (SD) Negeri 238 Mallaulu Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, dikunjungi tim verifikasi Penilai Adiwiyata Tingkat Nasional, Dr Haris Bachrum, Senin (2/12/2013).
Kunjungan ini terkait penilaian sekolah Adiwiyata tingkat nasional. Tim diterima Wakil Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler didampingi Kepala Bapedalda, Rosmiyati Alwi dan Kadis Dikbudparmudora, Ismail.
Dalam diskusinya tim mengharapkan peningkatan kuantitas sekolah adiwiyata ke depan. Wakil Bupati Luwu Timur menyambut antusias dan menyatakan bahwa pemerintah Kab. Luwu Timur akan mendorong SD 238 Mallulu menjadi sekolah adiwiyata.
Sekolah ini sebelumnya berhasil mencapai nilai yang disyaratkan untuk menerima penghargaan sekolah Adiwiyata tingkat provinsi, sehingga kemudian diusulkan untuk ikut dalam seleksi Sekolah Adiwiyata tingkat Nasional.
Peninjuan ini dilakukan untuk melihat dilapangan, apakah empat komponen Adiwiyata yaitu Kebijakan Berwawasan Lingkungan, Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Pendidikan, Kegiatan Berbasis Partisipatif dan Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan sudah diterapkan oleh masing-masing sekolah tersebut.
Dijelaskan, untuk kurikulum berbasis pendidikan, yakni lahan yang ada di sekitar sekolah dijadikan media pembelajaran, dan kegiatan berbasis partisipatif, dimana warga sekolah peduli terhadap lingkungan.
Menurutnya, ada atau tidak adanya penilaian, sekolah seharusnya sejak dahulu mempunyai komitmen untuk mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau. Sehingga tercipta lingkungan sekolah yang sejuk, bersih dan nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Sementara Kepala Bapedalda, Rosmiaty Alwi mengatakan untuk sekolah Adiwiyata merupakan suatu program pendidikan lingkungan hidup yang ditujukan bagi pemberdayaan sekolah di tingkat SD, SMP, dan SMA.
Sejak digulirkan sekolah Adiwiyata tahun 2012 lalu, secara bertahap telah melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang dianggap memenuhi syarat guna mengikuti program sekolah Adiwiyata terutama ruang teduh hijau yang memadai.
Selain itu, katanya lagi dukungan dan kerja keras dari sekolah untuk mengikuti seleksi sekolah Adiwiyata mesti dilakukan secara berjenjang, mulai dari sekolah Adiwiyata tingkat kabupaten hingga ketingkat nasional.(is/hms)