Belopa, Lagaligopos.com – Aset Kabupaten Luwu berupa beberapa bangunan gedung di kota Palopo sejak 10 tahun pemekaran masih menyisakan masalah.
Hal ini disampaikan oleh Walikota Palopo Judas Amir dalam pertemuan di Gedung Saodenrae Convention Centre beberapa waktu lalu mengatakan.
“Merujuk kepada UU nomor 11 tahun 2002 seharusnya semua aset yang bergerak maupun yang tidak bergerak menjadi milik kota Palopo,” kata Judas.
Hal inipun mendapat tanggapan dari Kepala Bagian Aset PEMDA Luwu, Askar. Ketika ditemui, Askar mengatakan, “itu baru bahasa di media tapi sampai hari ini saya belum pernah bertemu dengan pihak Pemkot Palopo sejak pernyataan itu muncul,” ucapnya, Kamis (19/12/2013).
Askar menjelaskan jika masalah ini sudah sering dibahas dengan Pemkot Palopo.
“Masalah aset Luwu yang ada di Palopo memang benar harus diserahkan kepada Pemkot Palopo, namun tidak diserahkan begitu saja secara keseluruhan, namun harus bertahap karna ada pembicaraan tingkat provinsi hingga tingkat pusat. Dalam UU nomor 11 tahun 2002 sudah benar harus ada pengalihan aset namun di pusat tidak tahu jika Luwu adalah kabupaten induk dari pemekaran dan harus dipertimbangkan juga mengenai aset-aset yang berguna untuk kepentingan Luwu”.
Askar kembali melanjutkan, “misalnya yang diperuntukkan untuk kepentingan Luwu pada peningakatan SDM seperti asrama mahasiswa organisasi daerah (Organda) Luwu juga, seperti Mess Pemda dan lain-lain. Nah aset yang berfungsi untuk kepentingan Pemda Luwu di palopo harus dipertahankan”.
Askar juga menyatakan keheranannya dalam masalah aset ini.
“Sebenarnya priode pak Tenri Adjeng kemarin tidak ada masalah masalah dan selama ini tak ada konflik karna selama ini kami selalu berkordinasi dan komunikasi dengan baik dalam masalah aset ini”.
“Jadi tetap akan ada proses pengalihan, tapi ada beberapa yang dipertahankan, seperti asrama mahasiswa Luwu, kalo dimabil mau di kemanakan anak-anak Luwu yang sudah tinggal dan beraktifitas di gedung itu”. tutupnya. (AC)
