EDITORIAL

Berapa Cost Politik Caleg?

LAGALIGOPOS.COM – Musim Pemilihan Calon Anggota Legislatif 2019 akan segera tiba. Ritual pemilihan wakil rakyat ini dipastikan meriah seperti sebelumnya.

Untuk menjadi seorang anggota legislatif terpilih bukanlah pekerjaan mudah. Seorang Caleg terlebih dahulu harus mempersiapkan diri dalam segala aspek.

Faktor-faktor pendukung yang digunakan untuk meraih kursi harus tersedia dan dioperasikan dengan benar dan tepat sasaran.

Lantas, faktor-faktor pendukung apa saja yang disiapkan seorang Caleg:

Popularitas

Popularitas merupakan salah satu faktor utama. Semakin populer seorang Caleg, biaya kampanye akan semakin bisa ditekan. Sebaliknya, jika seorang Caleg kurang populer maka biaya promosi untuk memperkenalkan diri ke masyarakat semakin besar. Yang Populer selalu favorit.

Pintar

Tidak cukup hanya dengan popularitas, kepintaran seorang Caleg juga menjadi salah satu faktor penentu.

Pintar disini bukan dalam pengertian harus seperti ilmuan atau akademisi, tapi pintar dalam menempatkan diri dan pintar berkomunikasi kepada publik.

Pintar membuat Branding atau kemasan diri sesuai selera konstituen. Orangnya pinter, tapi tak punya brand dan kemasan yang bagus, dipastikan bakal tersisih. Demikian juga sebaliknya. Orang yang biasa-biasa saja tapi punya “kemasan” yang bagus, dipastikan bakal menjadi pilihan favorit.

Cost Politik

Secara sederhana, ‘Money Politic’ (politik uang) yaitu sebuah proses di dalam politik yang membeli suara rakyat atau pemilih dengan cara memberikan sejumlah uang. Proses ini sering dikenali oleh masyarakat dengan istilah serangan fajar. Seorang Caleg, tidak memfokuskan kegiatannya pada program pembangunan masyarakat wilayah tempatnya dipilih tetapi fokus untuk merumuskan bagaimana agar bisa memberikan sejumlah uang kepada masyarakat dan meminta mereka untuk memilihnya.

Berbeda dengan ‘Cost Politic’ atau dana politik. Cost Politik adalah dana wajib yang harus dianggarkan oleh para Pelaku Politik yang digunakan untuk membeli spanduk, poster, baju kampanya, bendera kampanye dan bahkan untuk mebuat iklan di media massa serta biaya akomodasi hingga transportasi.

Hal ini diperuntukkan untuk mendekatkan informasi mengenai misi dan visi Caleg kepada rakyat dengan harapan rakyat dapat memilih mereka. Juga Para Caleg, membutuhkan Dana Politik untuk membuat terobosan dan memberi manfaat kepada masyarakat, misalnya, menyediakan ambulance gratis, memfasilitasi pendidikan singkat untuk masyarakat seperti kegiatan pelatihan.

Lantas, berapa cost politik yang Disiapkan Seorang Caleg?

Dikutip dari Kompas.com, Direktur Prajna Research Indonesia Sofyan Herbowo mengatakan biaya untuk branding politik tidak sedikit.

Seperti telah disebutkan diatas, semakin rendah popularitas seorang Caleg, biaya akan semakin mahal.

Hal lain yang juga menentukan murah-mahalnya modal maju sebagai caleg adalah tingkat literasi media. Semakin tinggi tingkat konsumsi media di suatu daerah, semakin murah biaya untuk pencalegan.

Dari riset yang selama ini telah dilakukan, Sofyan menyebutkan ada biaya minimal yang harus disiapkan oleh seorang caleg saat akan menghadapi Pileg.

Adapun perinciannya sebagai berikut:

Calon anggota DPR RI                              : Rp 1 miliar-RP 2 miliar

Calon anggota DPRD Provinsi                : Rp 500 juta-Rp 1 miliar

Calon anggota DPRD kabupaten/kota  : Rp 250 juta-Rp 300 juta

“Biaya tersebut minimal sekali, dan bahkan kebutuhannya bisa lebih besar dari itu,” kata dia.

Sofyan mencontohkan, seorang public figure papan atas saat maju menjadi calon anggota DPR RI dari Dapil Jakarta, masih harus merogoh kantong sebesar Rp 2 miliar. Padahal dengan popularitasnya itu, secara teori orang tersebut bisa menekan biaya kampanye.

“Tapi nyatanya masih tetap harus mengeluarkan uang. Padahal Jakarta adalah salah satu wilayah yang political cost-nya rendah karena masyarakatnya sudah melek media,” jelas Sofyan. (**)

1 Comment

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top