MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Kelompok pengelola hutan atau sering di sebut Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat Lestari (PHBML) Desa Kalotok Luwu Utara menggelar pelatihan Smart Patrol.
Fasilitator pelatihan Sugeng Raharjo dari Lembaga Ekolebel Indonesia (LEI) menjelaskan Smart Patrol telah dikembangkan di Indonesia sejak tahun 2010.
Aplikasi Smart Partol merupakan sistem data dan informasi tentang hutan di suatu tempat yang bertujuan untuk mengetahui perkembangan atau perubahan yang terjadi dalam kawasan hutan dengan cara membandingkan kondisi sekarang dengan kondisi masa mendatang.
Dari situ, masyarakat bisa mengetahui perubahan (kerusakan/perbaikan) kondisi dengan cepat dan bisa segera mencegah kerusakan yang lebih besar.
“Perencanaan dan usaha pelestarian hutan oleh PHBML tidak akan bisa berjalan dengan efektif tanpa data dan informasi yang diperoleh langsung oleh setiap anggota dilapangan,” kata Sugeng Raharjo, Sabtu (11/11/2017).
Selain itu, kata dia, dengan adanya Smart Patrol ini data bisa lebih akurat dan terukur, hingga bisa memudahkan dalam perencanaan masyarakat, pemerintah atau LSM/ NGO dalam menyusun rencana pelestarian dan pemanfaatan hutan.
Smart Patrol dalam pelaksanaannya akan dilakukan oleh kelompok PHBML baik pengambilan data hingga menginput data.
Aplikasi ini tidak hanya memuat data dan informasi tentang ancaman semata, tetapi juga potensi keanekaragaman hayati, ekowisata, situs sejarah dan budaya, potensi bencana, hingga pemanfaatan. Hingga semua data dan informasi dapat diakses oleh semua anggota kelompok dalam satu aplikasi.
“Harapannya setelah Smart Patrol ini berjalan kita semua dapat mengetahui data dan informasi serta perkembangan terkait hutan di Kalotok setiap beberapa bulan,” ujarnya.
Salahsatu pengurus PHBML Kalotok mengatakan Smart Patrol akan sangat membantu pengurus PHBML. Sejak dulu usaha untuk menjaga hutan di desa Kalotok sudah di lakukan, mengingat fungsi hutan yang sebagai sumber air untuk pertanian juga sumber air bersih beberapa desa.
Namun, belum ada yang berbasis data dan informasi seperti Smart Patrol hingga informasi tentang perambahan, daerah rawan bencana, dan ekowisata di hutan Desa Kalotok hanya menjadi cerita sebagian orang.
“Selama ini masyarakat telah ada usaha untuk menjaga hutan namun belum ada yang seperti ini, hingga ini akan sangat membantu kami dalam menyusun perencanaan untuk hutan di desa Kalotok,” ujar sala satu warga.