NASIONAL

Debat Capres-Cawapres, Jokowi Serang Prabowo dengan 2 Pertanyaan ini

LAGALIGOPOS.COM – Debat Calon Presidem dan Wakil Presiden Pemilu 2019 sesi pertama yang di Gelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia berlangsung seru, Kamis (17/1/2019).

Debat yang berlangsung normatif di awal-awal perlahan menghangat saat memasuki sesi akhir.

Saat memasuki sesi pertanyaan bebas, Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyerang rivalnya terkait masalah keterwakilan perempuan yang sangat sedikit dalam struktur kepengurusan partai Gerindra.

“Saya baca di visi misi bapak bahwa akan memberdayakan perempuan jika terpilih sebagai preseiden dan wakil presiden. Namun di partai Gerindra hampir seluruh jabatan strategis dipegang oleh pria,” tanya Jokowi.

Mendapat pertanyaan tersebut, Prabowo mengaku hal itu memang terjadi di Partainya. Namun Ia beralasan bahwa Gerindra merupakan partai baru.

“Partai kami masih baru, baru sepuluh tahun. Saat penyusunan tentu kita melilih, menunjuk siapa yang paling pertama dan paling mau muncul,” ujar Prabowo.

Prabowo kemudian memberi contoh bahwa jabatan wakil ketua umum Gerindra saat ini dipegang oleh perempuan, Rachmawati Soekarnoputri.

Lebih lanjut, Prabowo juga menyebut bahwa sayap partai Gerindra memiliki organisasi yang bernama Perempuan Indonesia Raya serta jumlah Caleg perempuan yang diusung Gerindra dalam Pemilu Legislatif 2019 ini mendekati 40 persen.

Jokowi kembali merepon jawaban Prabowo dengan menyebut sembilan nama perempuan hebat yang saat ini menduduki posisi strategis di kabinet kerja.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebut pernah membentuk Pansel KPK yang terdiri dari sembilan orang perempuan.

“Dan kita ketahui, mereka bisa memilih komisioner KPK yang paling baik,” ujar Jokowi.

Soal Caleg Mantan Koruptor

Dengan menggunakan data Indonesian Corruption Watch (ICW), Jokowi juga menyerang Prabowo soal partai Gerindra yang mejadi partai terbanyak mengusung Caleg mantan koruptor dalam Pemilu Legislatif 2019.

“Caleg itu yang tandatangan ketua umumnya, berarti bapak yang tanda tangan. Bagai mana bapak menjelaskan ini,” tanya Jokowi.

Diam sejenak, Prabowo kemudian mengaku belum mendapat laporan mengenai data tersebut. Namun Prabowo menyakinkan bahwa pihaknya antikorupsi.

“Janganlah kita saling menuduh partai kita masing-masing,” ujar Prabowo.

Prabowo kembali menambahkan bahwa sebaiknya Caleg mantan koruptor sebaiknya diumumkan saja ke publik biar rakyat yang menentukan.

“Yang jelas kalau kasusu itu sudah melalui proses, dia sudah dihukum, kalau hukum mengizinkan dan rakyat menghendaki, karena dia punya kelebihan-kelebihan lain, mungkin korupsinya tidak seberapa,” ujar Prabowo. “Kalau curi ayam benar itu salah. Tapi kalau merugikan rakyat triliunan itu harus kita habiskan di Indonesia,” tutup Prabowo. (**)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top