LAGALIGOPOS.COM – Jelang pendaftaran Capres-Cawapres di KPU tertutup, dua kubu koalisi Pilpres semakin menguat. Diisukan, Prabowo Subianto akan berpasangan dengan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.
Dikutip dari Detik.com, Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengatakan Sandiaga merupakan sosok alternatif yang bisa diterima calon mitra koalisi.
Alasannya, Sandiaga dipilih di tengah kengototan Partai Demokrat, PKS, dan PAN, yang masih ingin memajukan kader sebagai cawapres.
“Kebetulan Sandi kan satu partai dengan Prabowo. Mungkin bagi partai yang lain, tidak menjadi… tidak irilah. Partai lain kan maunya Demokrat, yang PAN maunya PAN, PKS maunya PKS, alternatifnya dipilih di luar tiga partai ini,” ujar Riza saat dihubungi, Rabu (8/8/2018).
Sebenarnya, kata Riza, ada tokoh lain yang bisa jadi alternatif cawapres Prabowo. Mereka di antaranya Anies Baswedan, Gatot Nurmantyo, dan Ustaz Abdul Somad Batubara. Anies disebut Waketum Partai Gerindra Fadli Zon akan berfokus di Jakarta sebagai gubernur selama 5 tahun. Abdul Somad jelas menolak masuk ranah politik.
“Memang posisi Sandiaga posisi yang terbaik dalam suasana sekarang yang bisa diterima semua kelompok,” ucap Riza.
Sementara itu, di kubu koalisi Jokowi, nama mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menguat mendampingi Jokowi.
Hal itu terkonfirmasi saat Jokowi ditanya wartawan apakah cawapresnya adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.
“Eeeeeee, depannya pake M,” kata Jokowi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/8/2018).
Kendati demikian, Jokowi menekankan, bukan cuma Mahfud kandidat cawapres yang berinisial M. Selain Mahfud, memang masih ada kandidat lain dengan inisial M yang masuk bursa, seperti Muhaimin Iskandar, Ma’ruf Amin, Moeldoko, hingga Muhammad Jusuf Kalla. “Mbak Puan Maharani juga M,” ujar Jokowi.
Indikasi lain, tokoh-tokoh besar NU juga melempar sinyal serupa. Yeni Wahid misalnya lebih mengapresiasi duet Jokowi-Mahfud ketimbang ketua PKB, Muhaemin Iskandar. (**)