LAGALIGOPOS.COM – Sudah dua tahun belakangan ini, negeri tetangga Malaysia merasakan terbebas dari kabut asap.
Dikutip dari situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Setkab), Perdana Menteri (PM) Najib menyampaikan apresiasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) atas upayanya mengatasi kabut asap.
“Saya mau ucapkan terima kasih kepada pemerintah Republik Indonesia. Sudah dua tahun Malaysia tidak alami masalah jerebu,” kata PM Najib saat pertemuan tahunan ke-12 yang berlangsung di Kuching, Malaysia, Rabu (22/11/2017).
Lebih lanjut, PM Najib menyampaikan bahwa upaya tersebut tak lepas dari perhatian serius yang diberikan pemerintah Indonesia.
“Terima kasih atas perhatian serius Indonesia, ini yang memberikan kelegaan terhadap rakyat Indonesia termasuk Sarawak. Cuaca sudah lega, enaklah,” tutur PM Najib.
Sebelumnya, Konsultasi Tahunan ke-12 Indonesia-Malaysia dimulai dengan pertemuan terbatas antara Presiden Jokowi dengan PM Dato’ Sri Mohd. Najib di Ruang Enseng, Lobi Hotel Hilton, Kuching, Malaysia.
Dalam pertemuan itu Presiden mengungkapkan kerja sama antara Indonesia dan Malaysia semakin kokoh. Hal ini didukung oleh meningkatnya angka perdagangan lebih dari 21 persen di semester pertama 2017.
Sesuai data yang ada, Indonesia juga telah memulai ekspor beras ke Malaysia pada bulan Oktober 2017 lalu sebanyak 25 ribu ton. Jumlah ekspor tersebut diharapkan akan terus meningkat setiap tahunnya.
“Dan Indonesia berharap Malaysia dapat mengalokasikan 20 persen dari kuota impor berasnya, sekitar 150 ribu ton dengan mengimpor dari Indonesia,” ucap Presiden.
Pengaturan perbatasan yang merupakan salah satu ciri khas hubungan Indonesia-Malaysia juga turut dibahas dalam pertemuan tersebut.
“Indonesia mengharapkan draft Border Crossing Agreement yang sudah selesai dirundingkan untuk segera ditandatangani. Demikian juga dengan Border Trade Agreement,” kata Kepala Negara.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa kedua negara memiliki kerja sama baru yang sangat strategis yaitu penguatan kemitraan untuk kelapa sawit melalui pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC).
Bahkan pada bulan November 2017, Indonesia telah menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri CPOPC dengan mengundang sejumlah negara penghasil sawit lainnya.
“Kita harus bersatu melawan kampanye hitam terhadap kelapa sawit,” tutur Presiden.
Isu penting lain yang dibahas kedua negara adalah terkait perlindungan warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia. Hal ini penting mengingat perlindungan WNI merupakan prioritas pemerintah Indonesia.
“Hak pendidikan bagi anak pekerja Indonesia juga telah saya mohonkan perhatian kepada PM Najib,” kata Jokowi.
Sementara itu, PM Najib menyampaikan bahwa lawatan Presiden Jokowi ke Kuching, Malaysia, menandakan konsultasi tahunan ke-12 kedua negara.
“Dan juga menandakan hubungan diplomatik antara Malaysia dan Indonesia ke-60,” ucap PM Najib.
Sumber: Setkab.go.id
