MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Arsyad Kasmar dan Indah Putri Indriani Sama-sama ngotot ingin maju di Pilkada Luwu Utara sebagai kosong satu. Hal ini membuat partai tersebut berpotensi terbelah dua, Duo Gerindra tersebut mengaku siap dipaketkan asal mendapat posisi masing-masing sebagai kosong satu.
Ditengah jalan buntu politik tersebut Ketua DPC Gerindra Luwu Utara (Lutra) Arsyad Kasmar telah memilah kader yang dianggap sebagai loyalisnya di Gerindra Lutra, Arsyad mengklaim, kader Gerindra akan sepenuhnya memihak ke dirinya.
“Di Desa dan Kecamatan adalah kader saya, ibu Indah tidak ada kadernya di Gerindra. saya pikir tanpa ditarik pasti kader saya itu tetap sama saya, kalaupun ada yang ke indah itu bisa dihitung jari,” kata Arsyad saat ditemui di Hotel D’Maleo, Kamis (25/6/15).
Arsyad menegaskan, DPD Gerindra Sulsel harus menghargai kerja keras kader, Arsyad bahkan menyebut kerja kerasnya selama ini membesarkan Gerindra diserobot oleh Indah.
“Indah sama sekali tidak paham bagaimana Gerindra Lutra di besarkan, masa saya yang menanam, Indah yang mau panen, inikan tidak adil,” katanya.
Selain itu, Arsyad mendesak DPD Gerindra Sulsel mengambil sikap bijaksana dalam menentukan posisi jabatan Duo Gerindra. “DPD Gerindra harus obyektif melihat kader mana yang berperan membesarkan Gerindra. Partai harus bijaksana menentukan siapa kader yang akan diusung, jangan langsung sebut Indah saja, sedikit-sedikit indah disebut, padahal dia orang baru di gerindra,” tandas Arsyad.
Dikonfirmasi Terpisah, Indah Putri Indiani juga menegaskan tidak akan menjadi kosong dua pada Pilkada mendatang. Dia sejak awal bertekad akan maju sebagai kosong satu, namun Indah menghargai keputusan Arsyad yang tak ingin menjadi wakilnya.
“Saya hargai keputusan beliau, nanti saja dilihat bagaimana kedepannya, yang jelas saya juga tidak ingin kosong dua,” kata Indah.
Perseteruan posisi jabatan Indah-Arsyad bahkan telah menyeret kader Gerindra di Lutra, Ketua Pengurus Anak Cabang (PAC) Sukamaju, Ramlan dengan tegas mengatakan, akan memilih Putra daerah sebagai Bupatinya. “Apapun yang terjadi tetap ke pak Arsyad, Indah itu pendatang saja, kalau mau wakil silahkan, tapi jangan kosong satu,” tegasnya.
Sementara Wakil Ketua DPC Gerindra Lutra, Joni Intan Limbongan, mengaku tetap akan berdasarkan Pilihan Partai, Namun dia mengakui, kecendrungan Gerindra Lutra mengarah ke Putra Daerah.
“Siapa yang diusung oleh Partai itulah yang kami dukung.Memang pak Arsyad Putra daerah, dan dia juga orang lama di Partai,” kata Joni.
Ketua DPD Gerindra Sulsel La Tinro mengatakan ribut-ribut persoalan posisi merupakan hal yang wajar, pasalnya keduanya sama-sama memiliki elektabilitas yang tinggi, La Tinro menjelaskan persoalan tersebut merupakan persoaln yang serius dan nantinya akan di serahkan ke DPP untuk memutuskan. “keduanya nanti akan di panggil ke DPP, disitulah ditentukan persoalan posisi mereka nantinya,” bebernya.
La Tinro juga mengaku sejak awal telah melihat adanya potensi perpecahan Gerindra di Lutra, sebab itu La Tinro menegaskan siapapun yang nantinya di usung Gerindra sebagai calon Bupati, salah satunya harus keluar dari Partai jikalau keduanya tetap ngotot menjadi calon Bupati. “Konsekuensinya harus keluar dari partai, jikalau sudah ada penetapan lantas keduanya masih sama-sama ngotot menjadi Bupati,” tandasnya.
Sebelumnya La Tinro sempat menggulirkan wacana yang memperlihatkan hasil survei sebagai patokan penentuan siapa yang akan maju sebagai kosong satu. Dari hasil survei tersebut Indah memperoleh popularitas lebih tinggi dari Arsyad. (Baca: Instrumen Gerindra Menangkan Pilkada Lutra, Arsyad Dalam Tekanan).
Reporter: Rival Pasau
Editor: Rival Pasau