BERITA PILIHAN

Kadis Pertanian Luwu: Proyek Percetakan Sawah Baru Baik-Baik Saja

Belopa, Lagaligopos.com – Tentang dugaan korupsi percetakan sawah yang akhir-akhir ini mendapat banyak sorotan di jawab oleh Kadis Petanian Kab. Luwu, Andi Pangerang.

Terkait percetakan sawah Andi Pangerang mengatakan, “masalah percetakan sawah yang bermasalah tempatnya ada dimana, karna sebelum melakukan proses percetakan sawah kita sudah ada desain dan pengukuran dan setiap pencairan anggaran Bansos ini ada pengukuran kembali serta ada proses evaluasi dilapangan yang dilakukan oleh penyuluh”. Selain itu Andi Pangerang juga menambahkan, “ misalnya masyarakat mengorganisir diri untuk percetakan sawah manimal 10 hektar lalu turunlah tim lakukan verifikasi dan layak di buat sawah maka kami buatkan SK,” kata Andi Pangerang, Rabu (18/12/2013).

Kadis Pertanian kemudian menjelaskan tahapan-tahapan pencairan anggaran dan aturan main dalam prokyek tersebut.

“proses pencairan dana berlangsung 3 tahap, dan setiap tahap untuk pencairan setiap tahap ada pertanggungjawaban dan dokumentasi apa saja yang dilakukan dilapangan untuk pencairan anggaran selanjutnya dan kembali dilakukan ferifikasi lapangan, itu harus berdasarkan Rencana Defenitif Kebutuhan Kelompok , yang saya mau perjelas ini adalah dana bansos sifatnya swadaya, bukan proyek, jadi ada keterlibatan langsung masyarakat dan kami bekerjasama dengan berbagai pihak seperti penyuluh, Lembaga Swadaya, dan pemerintah desa dan camat. Jika memang ada masalah maka bisa dilaporkan dan kita bisa selesaikan dimana letak kesalahan dan kita sesuaikan dengan petunjuk teknis. Jika memang ada masalah kenapa di buatkan rekomendasi karna rekomendasi itu di tanda tangani oleh kawan-kawan dilapangan,” ucapnya.

Andi Pangrang menambah, “rekomendasi ini untuk mencairkan anggaran berasal dari bawah dengan tujuan pengawasan anggaran, memang tak ada masalah cetak sawah, tak ada yang sempurna, maka harus ada keterlibatan masyarakat membenahi  karna itulah tujuan dari dana BANSOS untuk percetakan sawah jadi tidak langsung sawah itu jadi seperti yang diharapkan dan dibayangkan”.

Terkait tidak efektifnya masalah bantuan pertanian yang terjadi di beberapa tempat Kadis Pertanian menjelaskan, “saya sering mendengar banyak masalah contohnya masalah bagi-bagi traktor yang juga berkelompok namun ketika di bagikan terkadang hanya ketua kelompok atau beberapa orang saja yang menggunakan bahkan ada yang menjadikan milik pribadi dan menyewakan, namun masalah itu hanya sebatas mulut. Saya harapkan jika ada masalah dilapangan buat dalam bertuk tertulis dan sampaikan pada kami, kami akan selesaikan masalahnya ada dimana dan solusinya seperti apa jadi jangan hanya sebatas wacana dari mulut kemulut jika ada masalah dan saya terbuka pada masyarakat jika ada yang datang menyampiakan masalah yang terjadi dilapangan,” tutupnya.(Ac)

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top