Palopo, lagaligopos.com – Hingga kini (1/4), jajaran Polres Kota Palopo masih menyelidiki enam orang yang ikut dalam kerusuhan Kota Palopo pasca-rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat.
Menurut Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Mudji Waluyo, satu orang yang ditangkap saat terjadi kerusuhan bakal dijadikan tersangka. Sementara lima lainnya masih diselidiki dan kemungkinan pula jadi tersangka. Hingga kini, Polresta Palopo belum merilis identitas para tersangka dan pihak mana yang menjadi dalang kasus kerusuhan tersebut.
Hal itu dikatakan Mudji Waluyo saat bersama Pangdam VII Wirabuana Mayjen TNI Muhammad Nizam, Wagub Agus Arifin Nu’mang, dan pejabat Kota Palopo, melihat kerusakan di Kantor Walikota Palopo, Senin (1/4) pukul 13.00 Wita. Sampai saat ini, polisi dan tim inafis masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui alat yang digunakan massa saat merusak sejumlah kantor pemerintahan di Palopo.
Sementara itu, Wagub Sulsel Agus Arifin Nu’mang, menyayangkan aksi kekerasan yang dilampiaskan massa itu.
“Kejadian ini tidak boleh lagi terulang. Tadi kita dengan Kapolda dan TNI sudah rapat dengan tokoh-tokoh masyarakat meminta agar kasus ini diungkap dan kita lihat apa motif ini semua,” katanya.
Terkait dengan perusakan pelayanan umum, Wagub mengatakan pelayanan di Kantor Walikota akan dialihkan sementara dengan opsi dua tempat.
“Pelayanan kepada masyarakat harus berjalan. Oleh karena itu kantor pemerintah kota ini akan kita pindahkan dahulu. Opsinya apakah di kantor lama atau di rumah jabatan walikota,” ujarnya.
Sementara itu, aktivitas di Kota Palopo, hari ini, sudah normal. meski demikian, aparat menurunkan sekitar 1.157 pasukan TNI-Polri dan jajaran Polresta Kota Palopo untuk mengantisipasi kejadian yang tak diinginkan. (RPB)