LAGALIGOPOS.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menurunkan tim ke daerah-daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018.
Hal ini agar proses pilkada di daerah berjalan bersih dan sehat.
“Kalau bicara apakah sekarang ada 1.000 penyidik KPK ke seluruh daerah yang melakukan pilkada, KPK itu sekarang jumlahnya (pegawai) hampir 1.500, tapi bukan penyidik semua. Tapi kalau dikatakan penyelidik, iya. Bila perlu, jangan 1.000, kita semuanya datang untuk mendampingi dan mengawal supaya tidak terjadi penyimpangan dalam pilkada ini,” ungkap Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan yang dikutip dari Detik.com, Rabu (14/2/2018).
Basaria menyebutkan salah satunya adalah tim koordinasi dan supervisi (korsup) pencegahan. Kelebihan tim ini, sudah terintegrasi dengan korsup penindakan.
Sebab, kata Basaria, Korsup pencegahan akan lebih cepat mengafirmasi laporan atau informasi dari masyarakat karena sudah berada di daerah.
“Dari sana, informasi akan lebih akurat diteruskan ke korsup penindakan. Inilah yang dimaksud terintegrasi tadi,” ujarnya.
“Sudah barang tentu, kalau tim kita ada di sana, mereka bisa melihat sendiri karena mereka masuk ke dalam,” kata Basaria.
Namun, Basaria menegaskan, keberadaan korsup pencegahan tentu bukan dengan tujuan melakukan penangkapan.
Korsup ini bertugas membenahi jika ada penyimpangan, baik di level pemerintah provinsi, kabupaten, kota, maupun kementerian.
“Apabila di situ ada hal-hal yang tidak baik, diberi dulu peringatan dan cara untuk menghindarinya. Nah, kemungkinan terjadinya OTT itu memang akan lebih besar karena tim kita ada di seluruh provinsi,” ucap Basaria.
Sumber: Detik.com