PALOPO, LAGALIGOPOS.COM – Mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo menuntut pihak rektorat Unanda untuk meninjau ulang besaran pembayaran final semester, yang dinilai terlalu tinggi dan penggunaannya tidak transparan.
Hal ini mereka sampaikan dalam unjuk rasa di depan gedung rektorat Unanda, Jalan Samiun Wara Kota Palopo, Kamis (25/1/2018) siang. Aksi ini diawali longmarch dari kampus 1 menuju gedung rektorat tersebut.
Mahasiswa menganggap, dari tarif pembayaran final semester selama ini yang dikenakan kampus untuk menghonor kepanitiaan dan pengawas, tersisa sejumlah uang yang tak diketahui peruntukannya. Ini berdasarkan kajian yang mahasiswa lakukan dengan merujuk data dari beberapa fakultas.
“Hasil kajian kami mengenai keuangan kampus, kami menemukan surplus dimana peruntukannya tidak jelas,” kata Hasdi, salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Selain itu, pengunjuk rasa juga mendesak kampus merealisasikan sarana dan prasarana di Unanda yang selama ini telah dijanjikan. “Termasuk juga, kami menuntut pengadaan dosen agama Hindu bagi mahasiswa Hindu serta transparansi beasiswa bidik misi.” tutur kordinator aksi, Didit Prananda.
Sementara itu, Rektor Unanda Marsus Suti saat menemui pengunjuk rasa menyampaikan, pihaknya akan merealisasikan tuntutan itu. “Kita akan realisasikan, tapi sebelumnya kami akan mengadakan rapat pimpinan dulu,” ujar Marsus.
Marsus juga siap menandatangi nota kesepahaman atau MoU sebagai bentuk persetujuan atas aspirasi mahasiswanya itu.
“Saya siap (menanda tangani MoU), sesuai kesepakatan audiens,” imbuh pria yang beberapa waktu lalu dilantik sebagai rektor untuk periode kedua ini.
“Jika kesepakatan ini tidak direalisasikan, maka kami akan melakukan aksi demonstrasi susulan dengan massa yang jauh lebih banyak dari hari ini,” tutup Didit.
Penulis: Zulfiqar R. | Editor: Rima T