BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Masyarakat Kecamatan Bajo barat yang menanti janji Pemda Luwu untuk pengaspalan jalan kini bisa sedikit bernafas lega, pasalnya akhir tahun ini Dinas Bina Marga Kabupaten Luwu mengagendakan pengaspalan jalan di desa Bonelemo. Salahsatu anggota DPRD Luwu, Kasruddin, beberapa waktu lalu menjelaskan jika pada tahun 2014 ini terdapat anggaran untuk pengaspalan jalan untuk wilayah Bajo barat sepanjang 800 meter.
Namun ada hal yang mengherankan pengaspalan jalan ini karna pihak rekanan dari proyek ini adalah PT. Harpia. Sebagaimana hasil pertemuan antara masyarakat Bajo barat terkait kondisi jalan PT. Harpia yang telah menguras kekayaan batu dan pasir selama beberapa tahun ini tidak pernah memberi sumbangsi apa-apa termasuk perbaikan jalan.
“Selama ini dalam beberapa tahun PT. Harpia menggunakan jalan masyarakat di Bajo Barat untuk mengangkut kekayaan alam namun tak pernah sedikitpun ada proses perbaikan dan pemeliharaan jalan yang dilakukan,” ungkap Mukti Ali masyarakat Bajo barat.
Kahar yang menjadi Kordinator Forum Masyarakat Bajo barat juga menjelaskan hal yang sama. Menurutnya PT. Harpia memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar tambang galian bukan menggunakan anggaran daerah.
Kahar tetap menuntut PT. Harpia untuk bertanggung jawab atas kerusakan jalan yang di sebabkan oleh mobil pengangkut material bangunan namun membiarkan kondisi jalan masyarakat tanpa perbaikan.
“PT. Harpia yang selama ini menguras habis kekayaan alam Bajo Barat harus bertanggung jawab terhadap kerusakan jalan karna mobil-mobil pengangkut material melalui jalan warga dan di biarkan begitu saja tanpa perbaikan,” kata Kahar kepada Lagaligopos, Rabu (24/12/14).
Sementara itu Kepala Dinas Bina Marga Rridwan Tumbalolo yang coba dikonfirmasi oleh Forum Masyarakat Bajo Barat di kantornya tidak berada di tempat, demikian pula dengan kepala bagian pembangunan jalan dan jembatan tampak kosong dari pegawai. Salah satu pegawai Dinas Bina Marga yang enggan di publikasikan namanya membenarkan PT. Harpia menjadi pihak rekanan.
“Pengaspalan jalan di Bajo Barat menunggu peralatan yang hari ini berada di daerah Bua setelah itu di Walenrang kemudian Bajo barat, pihak rekanannya adalah PT. Harpia yang memiliki pabrik batu dan tambang galian C di kadong-kadong,” terangnya.
Terkait proyek pengaspalan jalan yang sudah sangat terlambat dan bisa saja menyebrang tahun 2015. Pegawai ini menjelaskan tetap akan di jalankan namun akan ada sanksi untuk rekanan dalam bentuk denda.
Menanggapi hal ini Kahar mengatakan akan memantau pelaksanaan proyek pengaspalan jalan sepanjang 800 meter tersebut. Menurut Kahar ada kemungkinan proyek tersebut akan menyeberang pada tahun 2015.
Reporter: AC Editor: AS