MASAMBA, LAGALIGOPOS – Meski pemilu legislatif baru akan digelar 2019 mendatang, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luwu Utara telah mengambil ancang-ancang.
Partai yang dinahkodai Riswan Bibbi tersebut akan menjaring bakal calon anggota legislatif dalam waktu dekat ini. “Pendafataran akan segera dibuka untuk umum tak lama lagi. Insya Allah bulan depan.” Kata Riswan Bibbi saat dihubungi, Rabu (25/10/2017).
Selama ini, sambung Riswan, sudah ada beberapa peminat yang membangun komunikasi dengan dirinya untuk mengendarai PKB di pertarungan legislatif tahun 2019.
“Semuanya calon potensial dan menjadi tokoh di dapilnya masing-masing. Cuma saya sampaikan agar mereka menunggu pendaftaran caleg resmi dibuka,” sambungnya.
Partainya, kata dia, hanya akan mengakomodir calon wakil rakyat yang berintegritas, serta mampu memaknai tugas-tugasnya sebagai perwakilan masyarakat.
“Memang susah untuk meyakinkan dan mendapatkan dukungan dari masyarakat. Tetapi yang lebih sulit adalah menjaga amanah dari pemilih saat kita telah duduk,” tandasnya.
PKB Lutra pada pemilihan legislatif 2014 lalu mendapatkan dua kursi di DPRD Kabupaten Luwu Utara. Pada pileg 2019 nanti, partai besutan Muhaimin Iskandar ini menargetkan empat kursi di di parlemen Lutra.
Sebelumnya, PolMark Indonesia melakukan survei terhadap tingkat elektabilitas partai politik. Hasilnya, PDIP sebagai partai penguasa masih berada jauh di atas dengan 25,1 persen. Disusul Partai Golkar yang hanya mendapatkan 9,2 persen. Ketiga Partai Gerindra dengan keterpilihan 7,1 persen.
Menariknya keempat diisi oleh PKB dengan 6,3 persen. Partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu menggeser Demokrat pada Pemilu 2014 lalu yang kini di posisi kelima dengan 5,3 persen. Keenam PAN 3,6 persen.
Perolehan partai politik di bawah parliamentary threshold 3,5 persen (tak lolos parlemen) yakni NasDem 2,8 persen, PKS dan PPP sama-sama dapat 2,4 persen. Perindo 1,7 persen, Hanura 0,3 persen, PBB 0,2 persen. PKPI, PSI dan Partai Idaman 0 persen.
Dalam survei ini, yang menjawab golput 1,3 persen. Rahasia 8,5 persen dan tidak tahu tidak menjawab sebanyak 23,8 persen.
Survei dilakukan pada 9 – 20 September. Populasi survei WNI seluruh Indonesia yang memiliki hak pilih.
Jumlah responden 2250 orang dengan metode mulstistage random sampling. Margin of error 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
