Palopo, Lagaligopos.com – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palopo, Syafruddin Daud menyatakan, menciptakan perdamaian itu bukan dengan cara memotong kerbau, tapi melakukan pendekatan Agama. (Baca: Judas Janji Sumbang Kerbau Asal Warga Berhenti Konflik).
Hal tersebut dikatakannya pada dialog antar pihak yang bertajuk “Meretas Konflik, Membangun Rekonsiliasi” di Warung Kopi Aleta Palopo, Minggu (23/3/2014).
Syafruddin Daud juga mengatakan, ada dua aspek yang perlu dikaji terkait konflik komunal yang terjadi di Kota Palopo. “Pertama, apa akar masalahnya, Kemudian How To Solve, bagaimana menyelesaikan konflik,”
“Akar masalah bisa karena aspek religi, misalnya terjadinya pergesaran nilai-nilai agama. Sebab sekarang ini sedang terjadi fase westernisasi, artinya jika masyarakat sudah terkooptasi, maka terjadilah pergesaran nilai-nilai agama,” jelasnya.
“Selain itu terjadi krisis kepemimpinan. Belum lagi terjadinya pergeseran nilai-nilai adat. masyarakat kita dulu terkenal dengan adatnya, tapi itu sudah terkikis, tidak ada lagi sipakalebbi, sipakatau. Sipakainge,”tambahnya.
“Tidak ada jalan lain untuk penyelesain konflik selain pendekatan agama, bukan dengan cara memotong kerbau” tandasnya.
Reporter: FZ
Editor: AS
