Masamba, Lagaligopos.com – Hingga hari ini, Senin (10/02/2014), krisis Obat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba belum juga menemukan solusi yang tepat. Kali ini, anggota dewan menuding Bupati Luwu Utara sebagai pihak yang paling bertanggungjawab atas kosongnya persediaan obat dirumah sakit pemerintah itu.
“Kosongnya persediaan obat-obatan merupakan kesalahan dari eksekutif, dalam hal ini bupati. Karena permasalahan ini telah dibahas kalangan legislatif November tahun lalu,” kata Ketua Komisi I DPRD Luwu Utara, Hamka Muslimin.
Hamkan mengaku bahwa DPRD telah melayangkan rekomendasi langsung kepada Bupati, namun tidak ada tindak lanjut.
“November tahun lalu kami telah merekomendasikan agar permasalahan itu segera diatasi. Rekomendasi langsung dilayangkan kepada Bupati Luwu Utara, Arifin Junaidi. Namun itu tidak ditindak lanjuti. Kami ini hanya anggota dewan, bukan eksekutor. Kami hanya bisa mengeluarkan imbauan saja,” terang Hamka.
“Ini persoalan yang sangat mendesak, pemerintah harus segera bertindak. Gunakan saja anggaran 2014 untuk menutupi utang obat,” seru Hamka.
Seperti diberitakan sebelumnya, RSUD Andi Djemma koni masuk daftar hitam seluruh perusahaan farmasi. Perusahaan-perusahaan yang dimaksud itu adalah, PT Anugrah Argon Merdika, PT Kimia Farma, PT Mensa Bina Sukses, PT Penta Valent, PT Tiga Bunga.
Selain itu, utang-utang rumah sakit juga bersumber dari menunggaknya pembayaran Jamkesmas selama enam bulan dan Jamkesda selama sebulan, sehingga total utang sebesar Rp4,5 miliar. (RPB)
