LAGALIGOPOS.COM – Polemik Doa politisi partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring yang dia baca dalam sidang tahunan MPR kemarin berlanjut di media Sosial Twitter.
Respon Tifatul sepertinya tidak nyaman saat seorang nitizen dengan naman akun @GilbertLumoindong bertanya perihal doa itu.
“#maaf emang doa boleh gitu ya?? #bingung; Doa @tifsembiring menit 04:50-06:10” sebut Gilbert Lumoindong dalam ciutannya.
Ciutan itu langsung dijawab Tifatul, “Maaf, anda ngak usah ikut campur pak, diawal saya sudah bilang doa saya bacakan secara Islam. Agama lain mohon menyesuaikan. Urusan anda apa?,” jawab mantan menteri Informasi dan komunikasi itu.
Tak berhenti sampai disitu, Gilbert Lumoindong kemudian membalas ciutan itu lagi.
“Hanya bertanya Pak?? Jika dalam ajaran agama Bpk Apakah Boleh berdoa demikian di depan umum?? Unt menambah pengetahuan Pak #jgnmarah ya Pak,” balas Gilbert.
Sahut-menyahut ciutan antara Tifatul dan Gilbert itu kemudian menyedot perhatian nitizen yang lain. Ribuan Retweets, like, dan komentar membanjiri timeline keduanya.
Sebaimana diketahui, ternyata sebagian doanya itu tak sesuai dengan teks yang disiapkan sebelumnya. Dalam teks doa yang dipegang Tifatul, tak ada kata-kata mendoakan Presiden Jokowi menjadi lebih gemuk. Tak ada pula kata-kata yang menyebut Wapres Jusuf Kalla (JK) tergolong tua.
Dalam teks, bagian yang mendoakan Jokowi gemuk tertulis: “Kami tahu, walaupun tidak sempurna, namun tekad beliau membaja dalam membangun bangsa.”
Teks itu berubah menjadi: “Gemukkanlah badan beliau karena kini terlihat semakin kurus. Padahal tekad beliau dalam membangun bangsa dan negara ini tetap membaja untuk maju terus agar menjadi bangsa yang adil, makmur, sejahtera.”
Pada bagian yang menyebut Wapres JK tergolong tua, dalam teks tertulis: “Meskipun beliau sudah cukup matang, tapi semangat beliau tetap membara.”
Tifatul mengubah teks itu menjadi seperti ini: “Meskipun usia beliau sudah tergolong tua, tapi semangat beliau masih membara.”
Terkait doa itu, Tifatul sendiri mengaku itu bukan kritikan. “Nggak (mengkritik). Doanya yang lebih baik dan bagus. Supaya kuat, supaya sehat menghadapi beban yang berat. Itu dibaca semua, jangan dipotong begitu,” ujar Tifatul di Kompleks Parlemen Senayan dua hari lalu.
Tifatul mengatakan dirinya tidak ada tujuan apapun. Hanya berdoa agar Presiden Indonesia menjadi lebih baik. Ia menekankan lagi bahwa doa yang dipanjatkannya itu bukan sebatas Presiden agar lebih gemuk. Tapi juga supaya mencintai rakyatnya.
