Belopa, Lagaligopos.com – Pengerukan kali di Kelurahan Bonepute Kecamatan Larompong Selatan menuai sorotan warga. Pasalnya, pengerukan yang dilakukan dengan menggunakan sebuah alat berat tersebut tak ada pemberitahuan sama sekali kepada pemerintah setempat.
Salahsatu warga yang ditemui Lagaligopos di desa Bonepute yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan tidak tahu menahu kenapa tanpa ada pemberitahuan langsung saja melakukan pengerukan dengan alat berat.
“Kami warga disini tidak tahu menahu sama sekali jika ada pengerukan kali karna ini tiba-tiba , ketika kami tanya pak lurah dia juga tidak tahu, akhirnya hal ini kami laporkan pada Anggota DPRD Sugiman Janong,” kata bapak itu, Jumat (6/6/14).
Sugiman Anggota DPRD Luwu yang menjabat sebagai Wakil Ketua I ketika di konfirmasi melalui HP membenarkan laporan warga kepadanya. Menurut Sugiman dia telah berkomunikasi dengan pekerja dilapangan dan telah meminta menghentikan aktifitas pengerukan kali.
“Saya menerima laporan dari warga Bonepute jika ada pengerukan namun pemerintah setempat tak mengetahui dari Dinas mana pelaksana proyek itu, karna tak ada papan nama dan juga tak jelas SPK sehingga saya menyuruh menghentikan. Saya juga telah berkomunikasi dengan pekerjanya, ternyata dia tidak tahu apakah ada surat kontraknya atau SPK dan juga tak tahu dari Dinas apa,” ucap Sugiman.
Sementara itu Lurah Bonepute, Sabudi, yang juga dikonfirmasi melalui HP mengungkapkan hal yang sama. Menurut Sabudi, belum jelas dinas apa yang menangani pekerjaaan itu. Sabudi menyebut orang yang melakukan pekerjaan pengerukan itu adalah Musriadi. Dia (Musriadi) siap menghentikan pekerjaan jika memang belum ada dasar SPK atau kontrak.
“Saya juga tidak tahu dari Dinas mana karna saya juga heran sama sekali tak ada pemberitahuan jika ada pengerjaan proyek di daerah saya, belum lagi tak ada papan nama proyek di tempat itu”.
“Saya juga dengan pak Sugiman telah berkomunikasi dengan orang yang melakukan pekerjaan, yaitu Musriadi, dia akan menghentikan pekerjaan itu jika tak ada jelas SPK atau surat kontraknya,” kata Sabudi.
Saat ini, kondisi dilokasi proyek terlihat kali yang melewati jalan poros trans sulawesi telah selesai di keruk hingga ke bibir pantai. Tak ada papan proyek dilokasi dan tidak jauh dari tempat itu terdapat sebuah alat berat terparkir. Menurut warga alat berat tersebut yang digunakan untuk mengeruk kali.
Untuk diketahui, Sejumlah Proyek yang tidak memiliki papan informasi yang jelas banyak terjadi di Kabupaten Luwu. Dari penelusuran Lagaligopos, kebanyakan proyek-proyek tersebut berada di daerah-daerah terpencil dan cederung dikerja asal-asalan.
Reporter: AC Editor: AS
