Belopa, Lagaligopos.com – Potensi yang dimiliki Bandar Udara Lagaligo, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu memikat perhatian maskapai nasional, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Kerja sama corporate (Mou) segera diwujudkan.
Dalam survei yang dilakukan pihak Garuda Indoensia bersama Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang serta didampingi Kadishub Sulsel, Masykur A Sultan, Bupati Luwu, Andi Mudzakkar, dan Wali Kota Palopo, HM Judas Amir, Minggu, 29 Desember, pihak Garuda menilai keberadaan Bandara Lagaligo sudah sangat layak dari segi infrastruktur dan fasilitas. Sebab, selain memiliki runway yang bisa mencapai 3.000 meter, juga memiliki lahan 112 hektare. Tidak hanya itu, potensi ekonominya juga sangat besar.
Vice President East Indonesia Region IV PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Rosyinah mengatakan, dalam kunjungan itu pihaknya masih sebatas melihat sejauh mana kesiapan Bandara Lagaligo.
“Kita masih survei dan banyak yang kita lihat. Dan, secara potensi cukup layak, yakni potensi penumpang, operasional bandara, dan infrastruktur khususnya runway,” tutur Rosyinah, kemarin.
Untuk kepastian dibukanya rute penerbangan Bandara Lagaligo, sebutnya, nantinya akan ditentukan dan dibicarakan lebih lanjut. Sebab, masih akan ada tim khusus yang turun melihat beberapa poin penting di Bandara Lagaligo.
“Kerja sama corporate kapan saja bisa kita lakukan dengan pemerintah daerah. Kalau bisa lebih cepat itu lebih baik lagi. Cuma, kapan mulai dibuka penerbangan itu belum bisa dipastikan. Apalagi, layanan pesawat ATR 72 Seri 600 kami untuk Indonesia bagian timur itu juga baru dibuka dan beroperasi bulan Juni 2014,” bebernya.
Menurut Rosyinah, berdasarkan informasi Pemkab Luwu dan Kota Palopo, potensi masyarakat untuk menggunakan pesawat cukup besar. Hal itu melihat jumlah masyarakat yang menggunakan transportasi darat ke Makassar setiap hari mencapai 800 orang.
“Kalau memang cukup besar potensi masyarakat untuk menggunakan pesawat pastinya kita juga bisa saja membuka jadwal penerbangan tiap hari. Sebab, pesawat ATR ini kan cuma 72 seat saja,” sebut Rosyinah sembari menambahkan bahwa di Indonesia, pihak Garuda telah melakukan survei terhadap 19 bandara perintis. Bandara Lagaligo memang salah satu yang paling potensial dan layak.
Wakil Gubernur Sulsel, Agus Arifin Nu’mang menjelaskan bahwa keberadaan Bandara Lagaligo masih lebih potensial dan layak ketimbang Bandara Sorong yang juga telah dilayani Garuda Indonesia.
“Pemerintah akan terus mendorong dan siap membantu optimalisasi Bandara Lagaligo. Tahun 2014, pemprov telah ikut memperjuangkan alokasi APBN senilai Rp14 miliar untuk pengembangan Bandara Lagaligo,” ujar Agus diamini Kepala Bandara Lagaligo, Syarifuddin.
Disarankannya, agar gairah masyarakat dan khususnya maskapai nasional kian tinggi untuk membuka jadwal penerbangan di Bandara Lagaligo ke depan, maka pemda di Luwu Raya harus duduk bersama membicarakan pengembangannya.
“Salah satunya, pemda harus menyiapkan perusda untuk mendukung fasilitas penunjang bandara, seperti transportasinya untuk memudahkan masyarakat menuju bandara. Pihak Garuda juga kita harapkan agar layanan pesawat ATR 72 Seri 600 dipercepat melayani rute Indonesia Timur. Kalau bisa Mei sudah jalan layanannya. Termasuk ke Bandara Bua,” imbaunya.
Bupati Luwu, Andi Mudzakkar bersama Wali Kota Palopo, HM Judas Amir sangat siap duduk bersama untuk membahas hal itu.
“Kita akan bicarakan dengan tiga kabupaten/kota, yakni Luwu, Palopo, dan Luwu Utara. Kita rencanakan, sudah ada MoU dengan Garuda Indonesia saat pelantikan Bupati dan Wkail Bupati Luwu pada bulan Januari nanti yang disaksikan langsung Gubernur,” janji Mudzakkar.
“Pokoknya, Pemkot Palopo juga sangat siaplah duduk bersama. Baik penunjangnya maupun subsidinya,” tambah Wali Kota Palopo, HM Judas Amir. (hdy/bas/Fajar.co.id)