METRO

Stok Beras Bulog Luwu Tidak Sampai Target

BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Stok Beras Bulog Luwu Tidak Sampai Target, hal ini memaksa pihak terkait menggelar pertemuan.Bertempat di Aula Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, sejumlah pihak yang terlibat dalam ketahanan pangan menggelar Rapat Kordinasi “optimalisasi penyerapan gabah/beras petani oleh Bulog di wilayah kabupaten Luwu Provinsi sulsel”.

Dalam rapat tersebut hadir Kepala Dandim 1403 Sawerigading Cecep Tendi Sutendi, Kadis Tanaman Pangan  Hortikultura dan Perternakan (TPHP) Andi Pangerang, DPRD Luwu, Camat, kelompok tani, dan sejumlah pengusaha pabrik penggilingan padi.

Dalam rapat kordinasi itu Andi Pangerang selaku Kadis  tanaman pangan hortikultura dan tanaman pangan mengatakan rapat ini merupakan tindak lanjut dari usaha pemerintah pusat untuk swasembada pangan. Pemerintah sudah menargetkan 4 juta ton pada akhir bulan sertember produksi beras yang harus di serap oleh Bulog.

Selain itu Kadis juga menambahkan selama ini sudah ada usaha-usaha yang di lakukan untuk terus menyelamatkan produksi gabah dengan pembenahan sarana irigasi hingga pengadaan mesin teknis pertanian.

“Utamanya di musim kemarau ini sebagai efek dari elnino pemerintah sudah menyiapkan pompa air untuk petani, demikian pula dengan traktor dan lainnya,” kata Andi Pangerang.

Sementara itu kepala Dandim 1403 Sawerigading Cecep Tendi Sutendi menjelaskan dalam usaha menyukseskan swasembada pangan dengan melibatkan TNI maka kordinasi semua pihak yang terkait sangat di butuhkan. Baik itu di tingkat petani, pemerintah, bolug, dan TNI dalam meningkatkan produksi tanaman pangan.

“Dengan luasnya area pertanian di Indonesia maka kami yakin swasembada pangan bisa kita lakukan, dengan adanya kordinasi yang baik dari semua pihak terkait,” harap Cecep Tendi Sutendi.

Hingga akhir bulan september target penyerapan beras yang harus di capai oleh Bulog di wilayah Luwu raya, toraja, dan toraja utara hingga akhir september adalah 14. 560 ton namun sampai hari ini masih 5.044 ton. Khusus untuk Luwu bulog menargetkan sebanyak 2.792 namun sampai hari ini baru mencapai 1.485 ton masih kurang 1.307 ton.

“Untuk itu dengan waktu yang sangat sedikit ini di harapkan para petani dan pengusaha bisa membantu agar tercapainya target serapan beras ke Bulog”

Sementara itu Abdul Hamid selaku kepala bulog menjelaskan bulog selama ini telah fleksibel dalam menetapkan harga hingga diatas ketentuan Impres no. 5 tahun 2015 sebesar 7.300/ kg. Harga yang di tetapkan bulog kisaran 8.000 hingga 8.500/ kg. Namun para pedagang beras kembali menaikkan harga diatas dari kebijakan.

Menurut Abdul Hamid jika bulog kembali menaikkan harga untuk membeli beras petani maka yang terkena imbas adalah konsumen karena hal itu akan memancing pedagang beras untuk menaikkan harga dipasar.

“Bulog  telah menaikkan harga diatas ketentuan Impres no. 5 tahun 2015 seperti 8.000/kg bahkan 8.500 tapi harus memenuhi standar bulog karena beras ini akan disimpan sebagai cadangan jika harga naik atau musim paceklik”.

Untuk di ketahui pengusaha penggilingan yang selama ini menjadi mitra bulog di Luwu dulu berjumlah delapan, namun karena terkendala modal dan tidak dapat bersaing saat ini hanya tinggal tiga.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top