MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Hasil survei Indeks Politica Indonesia (IPI) per November yang memenangkan Arifin Junaidi/Andi Abdullah Rahim dalam pilkada 9 Desember mendatang, mengundang beragam komentar dari warga Luwu Utara. Pasangan Manassa unggul dengan angka 46,3 persen. Sedang Indah-Tahar 42,5 persen. Sebanyak 11,2 persen menjawab tidak tahu dan tidak menjawab.
Salah satu PNS dari dinas pertambangan dan energi kabupaten Luwu Utara yang tak mau disebutkan namanya mengaku, dirinya memilih mengikuti kemana arah mata angin. “Sebelumnya saya belum menentukan pilihan. Saya sebagai PNS melihat kemana arah angin saja. Kami mau mengamankan posisi saja.”
“Hasil survei bagi saya dapat dipastikan mendekati kebenaran. Jika mau menilai dua kandidat ini, saya kira sama saja. Beliau berdua juga adalah atasan kami lima tahun belakangan ini.” ujar dia saat ditemui sekitaran kantor gabungan dinas Luwu Utara, Kamis (5/11).
Lain lagi komentar tenaga kesehatan pada salah satu puskesmas di Masamba. Sejak awal dirinya telah mendukung pasangan nomor urut 2. “Sangat senang mendengar hasil survei itu. Tapi janganki muat namaku nah, saya kan PNS.” kata perempuan yang bertugas sebagai perawat itu.
Ditempat yang berbeda, Sahruddin, warga kelurahan Salassa yang ditemui mengatakan, “Saya ini orang yang tidak tahu apa-apa tentang survei, tapi kalau orang yang lebih tahu sudah bilang kalau itu ilmiah, ini pasti mempengaruhi pilihan orang-orang, termasuk saya.”
Ada pula yang menyangsikan hasil survei tersebut. “Mungkin itu hasil survei bayaran tim Manassa,” kata Rizal, yang mengaku berdomisili di Marobo Sabbang saat ditemui di Masamba, Jumat (6/11).
Riswan Bibbi, juru bicara Tim Manassa yang ditemui di posko pemenangan Manassa berujar, hasil survei internal timnya berbeda dengan rilisan IPI itu. Menurut dia, Arifin/Rahim mengungguli Indah/Tahar dengan selisih 9 persen.
“Kami mengapresiasi survei IPI. Namun, dari hasil survei internal mereka, selisih suara antara Arifin dan Indah sangat jauh, yakni 9 persen. “Kami mampu menang di 12 kecamatan,” ujar dia.
“Dengan modal potensi dan sumber daya yang kami miliki, kami akan menggenjot agar selisih suara bisa mencapai 15 sampai 20 persen,” tandas Riswan.
Reporter: Zulfiqar Rapang
Editor: Rima Tumbo