Masamba, Lagaligopos.com – Pasokan obat-obatan dari peruahaan Farmasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Andi Djemma Masamba dihentikan karena utang obat Jamkesmas sebesar Rp4,5 miliar belum dibayar. Hal ini membuat pelayanan di rumah sakit itu terancam lumpuh.
“Perusahaan farmasi menolak memasok obat karena utang obat Jamkesmas sebesar Rp4,5 miliar belum terbayar. Utang itu bersumber dari tunggakan dana Jamkesmas yang belum terbayar selama enam bulan,” ucap Direktur RSUD Andi Djemma, Dr Marhani Katma.
Marhani kemudian merinci darimana datangnya utang sebesar itu. Selain bersumber dari tunggakan Jamkesmas, utang juga bersumber dari dana Jamkesda yang belum dicairkan.
“Kami tidak bisa berbuat apa-apa. Utang di perusahaan farmasi Rp4,5 miliar. Inilah yang membuat pasokan obat dari perusahaan farmasi tidak ada. Sudah sebulan dana Jamkesda belum dicairkan, kami sangat kelimpungan menalangi kebutuhan pembelian obat-obatan,” akunya.
Masalahan ini mendapat sorotan tajam dari kalangan legislatif. Wakil Ketua DPRD Luwu Utara, Andi Sukma mengatakan, kelangkaan obat di rumah sakit Andi Djemma patut dipertanyakan.
“Untuk masalah ini, kami akan segera memanggil direktur rumah sakit untuk memberikan klarifikasinya,” ucap Andi Sukma.
Wakil Ketua DPRD Luwu Utara ini melanutkan, “Selama ini kami juga mendengar masih ada pasien miskin yang dibebankan biaya hingga masalah terbatasnya ketersediaan obat. Pemerintah daerah harus segera mengambil sikap,” tegasnya. (RPB)