Belopa, Lagaligopos.com – “Masalah administrasi sudah selesai tinggal pidana pemilu yang kami proses, namun dari semua PPK hanya 1 orang yang datang. Kami sudah memperlihatkan 2 model yang berbeda dan kami sudah minta klarifikasi dari Pak Amir untuk menunjukan hasil rekapitulasi pada saat rekap di kecamatan dan dia mengakui (kebenaran data) yang ada sama kami. Sementara yang dikirim ke KPU dia tidak mengakui adanya tanda tangannya, dan memang sangat jauh berbeda antara tanda tangan pada data yang ada pada kami dan yang dikirim ke KPU” ucap Hadeyang, Divisi tindak lanjut Panwaslu setelah mendengarkan keterangan dari salah seorang PPK Walenrang, Selasa (6/5/14).
Dari hasil pemeriksaan itu juga muncul pengakuan dari Amir Fakihuddin bahwa tanda-tangan pada data-data yang dikirim ke KPU bukan ia yang menandatangani. (Baca: Hasil Pemeriksaan Panwaslu Luwu: Tanda Tangan PPK Dipalsukan)
Menurut Amir, kejanggalan memang sudah terjadi pada saat rekapitulasi suara di Walenrang sedang berlangsung. Amir menuturkan bahwa salah seorang rekannya yaitu Johar selaku ketua PPK Walenrang membawa pergi semua berkas ketempat yang tidak diketahui.
“Rekapitulasi di Kecamatan berlangsung selama 2 hari, setelah rekap Johar membawa pergi semua berkas ketempat yang tidak di ketahui dan menelpon saya dengan mengatakan ‘biar saya kerja semua ini berkas rekap, biar saya yang kerja’. Kemudian beberapa hari berselang Johar menelepon lagi setelah semua berkas selesai dia kerja sendiri, ‘Setelah ini semua selesai saya akan menghilang’,” ucap Amir menirukan pembicaraan rekannya saat ditemui Lagaligopos, Rabu (7/5/14).
Masih menurut Amir, setelah Johar menghilang entah kemana, mulai saat itulah ia selalu menerima teror dari berbagai pihak. “Saya pernah di datangi orang sebanyak 2 mobil sambil marah-marah dan mengancam saya karna masalah ini”.
Ketika ditanya keberadaan rekan-rekannya sesama PPK Amir mengatakan tidak tahu menahu. “Saya pernah telepon Johar dia berada di luar daerah, katanya ada urusan keluarga, setelah saya tidak tahu lagi begitu juga yang lain saya tidak tahu”.
Untuk diketahui dari semua Anggota PPK di Kecamatan Walenrang, hanya Amir yang datang memenuhi panggilan Panwaslu Luwu. Amir pun merasa mulai ada indikasi dirinya akan dijadikan tumbal dalam masalah penggelebungan suara. (Baca: Ini Suara Partai Yang Digelembungkan Dan Dikurangi Dari KPU Luwu)
Reporter: AC
Editor: AS