MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Direktorat Jenderal (Dirjen) Penanggulangan Kemiskinan, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengunjugi kabupaten Luwu Utara bersama tim dari Kinerja Usaid dan Kompak. Kedatangan itu untuk mendengarkan titik lemah kinerja selama ini, sekaligus sebagai bahan untuk pengalokasian dan penganggaran dari Bappenas terhadap program selanjutnya. Dimana kedatangan Bappenas tersebut diterima langsung oleh Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani diruang kerjanya, Kamis (28/5/15)
Pada kesempatan tersebut ketua tim Bappenas Dirjen penanggulangan kemiskinan, Agus Mansyur menyampaikan bahwa maksud kedatangannnya bersama tim yang lainnya di Lutra ingin melihat bagaimana meningkatkan pelayanan dasar di Luwu Utara dimana daerah mempunyai kapasitas keuangan yang sangat terbatas. Utama bagaimana program penanggulangan kemiskinan didaerah dapat berjalan dengan baik.
“Kita ingin melihat langkah atau program apa yang sudah dilakukan pemerintah daerah dalam penanggulangan kemiskinan serta peningkatan pelayanan dasar. Terutama menghadapi keuangan daerah yang sangat terbatas,” ucap Agus Mansyur.
Menjawab pertanyaan itu, Wakil Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani mengatakan bahwa ada beberapa program yang sudah dilakukan termasuk yang selama ini di dampingi langsung oleh Kinerja Usaid. Seperti Program Pendidikan dan Kesehatan.
Untuk pendidikan Luwu Utara memilih program Distribusi Guru Proporsional (DGP), dimana DGP ini telah berjalan dan berhasil memindahkan guru mulai dari tingkat SD sampai SMA. yang awalnya program ini direncanakan hanya pada tiga kecamatan terpencil saja, namun dalam perjalanannya bisa dilaksanakan diseluruh kecamatan yang ada di Luwu Utara.
Kemudian untuk program Kesehatan Kinerja Usaid mendapingi kita pada program Persalinan Aman, Inisiasi Menyusu Dini, dan ASI Ekslusif, Serta perhitungan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Kesehatan.
“Melalui program yang dikerjasamakan dengan Kinerja Usaid yakni program DGP telah dianggap berhasil karena telah menjadi 5 besar Unites Nation Public Cervice Award (UNPSA) tingkat dunia. Dimana kita telah mendistribusikan guru secara proporsional walau sebenarnya Lutra ini masih sangat kekurangan guru sebanyak 798 guru PNS,” kata Indah.
Ia menambahkan, untuk program lain dalam pengentasan kemiskinan telah melakukan validasi data melalui data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) untuk membuat kriteria kemiskinan. dimana data ersebut menjadi acua untuk melaksanakan program pengentasan kemiskinan seperti Program Keluarga Harapan (PKH), BLT, dan lain sebagainya.
Reporter: Ai
Editor: Rival Pasau