MASAMBA, LAGALIGOPOS.COM – Himpunan Mahasiswa Rongkong Indonesia (HMRI) menggelar demonstrasi atas banyaknya masalah yang terjadi di daerah mereka.
Demonstrasi tersebut ditujukan kepada DPRD Luwu Utara, Dinas Pendidikan, dan Pemda Luwu Utara.
Menurut mereka, pemerintah selama ini abai dengan kondisi yang terjadi di daerah mereka.
“Aksi ini kami lakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap pemerintah yang selama ini pura-pura buta dan tuli terhadap kondisi pendidikan di Kecamatan Rongkong,” kata Agus Setiawan Darwis dalam orasinya, Senin (19/2/2018).
“Salah satu temuan kami adalah kondisi ruang kelas sekolah SDN 061 Limbong yang sudah tidak layak pakai, bahkan tempat pembuangan air kecil dan air besar (WC) sudah tidak di gunakan sampai hari ini,” bebernya.
Agus juga menyinggung dugaan pungli yang dibebankan terhadap siswa-siswi Kelas 3 di SMAN 14 Luwu Utara Senilai Rp 125.000 sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer.
“Harusnya pemerintah yang membayar karena merekalah yang tidak menyiapkan fasilitas komputer di sekolah. Kami berharap supaya pemerintah memberikan fasilitas komputer kepada SMAN 14 Luwu Utara, karena belum ada sarana komputer di SMA tersebut,” katanya.
Tak hanya sampai disitu, mahasiswa juga meyoroti dugaan penyelewengan Raskin. “Raskin tersebut belum disalurkan kepada masyarakat selama 9 bulan,” ujar Wakil Koordinator Lapangan, Iqbal.
Pelanggaran ini menurut Iqbal adalah tindak kejahatan yang tidak boleh di pelihara. “Makanya kami menuntut supaya pak desa tersebut diadili sesuai hukum yang berlaku,” tegasnya. (rilis/Agus)
