BELOPA, LAGALIGOPOS.COM – Kurangnya penyerapan Bulog terhadap beras petani untuk mencapai target swasembada pangan di akibatkan oleh beberapa hal. Kepala Dandim 1403 Sawerigading Cecep Tendi Sutendi menjelaskan hal tersebut dalam Rapat Kordinasi “optimalisasi penyerapan gabah/ beras petani oleh bulog di wilayah Kabupaten Luwu prov sulsel” di Aula Sekda Luwu, Rabu (09/9/15)
Diantara penghambat yang menyebabkan bulog belum bisa mencapai target 2.792 ton diantaranya, Pertama, pada saat panen pengusaha penggilingan padi tidak mampu bersaingan dengan penggilingan padi dari Luar Luwu. Kedua, adanya interpensi dari pengusaha luar membawa kelengkapan mesin panen, truk, dan kelengkapan lain ketika musim panen. Ketiga, modal kerja yang di miliki pengusaha sangat terbatas, dan pemilik mesin banyak yang beralih profesi saat bukan musim panen dan beroperasi hanya pada saat panen, dan keempat, sarana penggilingan yang di gunakan masih sederhana hanya mampu menggiling 1-2 ton perjam dan belum memiliki drayer sebagai alat pengering, pada saat panen di daerah lain pengusa di Luwu belum bisa maksimal melakukan pembelian gabah di karenakan tingginya biasa transportasi.
Cecep Tendi melihat kecil modal hingga sarana yang kurang menjadi faktor utama, untuk itu Cecep menyarankan kepada pemerintah untuk membuat kesepakatan harga antara pengusaha lokal dan pengusaha dari luar daerah dengan para petani dalam menetapkan harga beli padi.
“Kita tidak bisa melarang pengusaha dari luar daerah masuk membeli namun jika pengusaha lokal tak mampu bersaing akan mematikan pengusaha lokal hingga sampai kapanpun target penyerapan bulog tidak akan pernah tercapai,” kata Cecep.
Hal senada juga disampaikan oleh Kadis TPHP Andi Pangerang. Menurutnya, selama ini persoalan tata niaga juga menjadi persoalan yang harus di benahi dengan melibatkan Dinas Koperindag sebagai SKPD yang menangani masalah perdagangan.
“Pembenahan tata niaga tetap harus di perhatikan jadi harus berkordinasi dengan SKPD terkait dalam hal ini Dinas Koperindag,” kata Andi Pangerang.
Sementara itu dalam menghadapi musim kering, puluhan hektar sawah di Luwu terancam kekeringan. Dinas TPHP saat selesai rapat kordinasi langsung turun kelapangan memberikan pompa air kepada para petani di empat titik.
“Kami yakin di akhir November hasil pertanian akan terus meningkat hingga di musim kering ini kami berusaha menyelamatkan puluhan hektar sawah dengan kompanisasi dan pengaturan pintu air yang di tangani PSDA” tutupnya
