Belopa, Lagaligopos.com – Aksi mahasiswa yang menamakan Kesatuan aksi pemuda dan mahasiswa luwu raya (KAMI MARA) di Belopa di bubarkan paksa oleh puluhan preman. Mahasiswa yang telah berorasi di lampu merah melakukan longmarch menuju kantor Bupati Luwu tiba-tiba dihadang oleh puluhan preman.
Saat mendekati jalan masuk kompleks perkantoran daerah Pemda Luwu. Mahasiswa berhenti sejenak melakukan orasi di pinggir jalan. Kemudian tak disangka tiga orang preman langsung menuju ke kerumunan mahasiswa yang melakukan aksi.
Mereka merampas dan merusak megaphone, merampas dan merobek-robek spanduk mahasiwa, dan menyuruh mahasiswa membubarkan diri. Bahkan salahsatu preman menantang mahasiswa berkelahi.
“Sudah berhenti ko demo, bubarkan diri pulang ko semua,” kata salah seorang preman sambil menunjuk mahasiswa.
Saat bersamaan seorang pengendara motor berusaha menabrakan motor ke kerumunan mahasiswa. Sejumlah mahasiswa mundur dan beberapa bertahan. dan heran dengan tindakan preman yang merampas alat peraga aksi mereka.
Saat seluruh mahasiswa mencoba mundur. Sekelompok orang yang berada di 2 warung makan berhamburan keluar dan berusaha mengejar mahasiswa, beberapa diantaranya memukul, menendang dan memukul dengan sandal mahasiswa yang mundur.
Aksi kejar-kejaran tak terhindarkan. Kejar-kejaran terjadi hingga ke depan Puskesmas Belopa. Sejumlah pengendara motor tak dikenal turut mengejar. Kejadian itupun memacetkan jalan raya.
Saat kejadian pembubaran paksa terjadi, sejumlah polisi berpakaian preman berusaha menghalangi tidak mengejar mahasiswa.
Menurut salah satu mahasiswa mereka telah mendapatkan ancaman dari preman ketika pertamakali memulai aksi di perempatan lampu merah Belopa sejak pagi.
“Saat kami dilampu merah orasi sejumlah preman dengan menggunakan mobil avansa menyuruh kami berhenti dan mengancam jika kami tidak mau berhenti akan dibikin sakit”.
Dari video yang kejadian yang direkam mahasiswa, saat terjadi pembubaran paksa, tidak tampak polisi yang berpakaian dinas mengamankan kejadian, malah di video tersebut, ada PNS dan mantan Caleg ikut berpartisipasi membubarkan aksi mahasiswa itu.
Diperlakukan seperti itu, Iqra selaku Korlap Aksi langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Luwu. “Ini benar-benar mengerikan, baru didemo saja langsung kerahkan preman. Pemerintah disini sudah benar-benar keterlaluan”.
Reporter: AC Editor: AS
